Industri Elektronik Mulai Khawatirkan Dampak Virus Corona

Rabu, 19 Februari 2020 | 09:13 WIB
Industri Elektronik Mulai Khawatirkan Dampak Virus Corona
Pekerja melakukan proses pembuatan mesin cuci di Pabrik Mesin Cuci Sharp Indonesia, Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat.[Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tampaknya, hampir semua industri berdampak dengan merebaknya Virus Corona. Termasuk industri elektronik di Indonesia yang mengandalkan China untuk pengadaan bahan baku dan suku cadang.

"Kalau ada company bilang tidak berdampak (Virus Corona), tidak mungkin. Bagaimanapun juga kontributor China terhadap industri di Indonesia luar biasa," tutur Asisten GM PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Agus Soewadji, beberapa waktu lalu.

Diakuinya, marak Virus Corona terjadi setelah atau mendekati Imlek, Sharp sudah melakukan order suku cadang advance semua dari jauh hari.

"Sampai sejauh ini, Sharp nggak punya supplier di dekat Hubei. Jadi dampaknya belum berasa," kata dia.

Baca Juga: Pakai Jaket Ojol, Aksi Polisi Tilang Pengendara Motor Ini Bikin Greget

Namun, meski diklaim berdampak hingga saat ini, Agus mengaku belum bisa memprediksi kapan dampak Virus Corona baru akan terasa.

"Kita kan ngga bisa prediksi, kalau ini nanti imbasnya lama dan lebih luas lagi. Pasti berdampak," ujarnya.

Meskipun begitu, dampak dari Virus Corona diyakini tidak terlalu banyak. Pasalnya, tidak semua produk suku cadang Sharp berasal dari China.

Pekerja melakukan proses pembuatan mesin cuci di Pabrik Mesin Cuci Sharp Indonesia, Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, Selasa (16/7).[Suara.com/Muhaimin A Untung]
Pekerja melakukan proses pembuatan mesin cuci di Pabrik Mesin Cuci Sharp Indonesia, Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat. [Suara.com]

"Komponen panel LED masih diimpor dari China. Namun, kini pengiriman apapun dari China diawasi ketat, maka kapal dari China tidak mudah bersandar di pelabuhan karena harus melalui pemeriksaan," jelas Agus.

Walaupun begitu, Sharp Indonesia masih optimistis mencapai target pertumbuhan di tahun ini.

Baca Juga: Review Realme C3, Calon Raja Gaming di Entry Level

"Kami targetkan penjualan bisa tumbuh 10 sampai 15 persen tahun ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI