Suara.com - Pemerintah China meminta seluruh warganya untuk mengenakan masker wajah agar terhindar dari wabah virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 30 ribu orang di China.
Karenanya, permintaan untuk masker wajah di China meningkat dan meminta produsen menghasilkan lebih banyak masker. Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penyebaran virus Corona dari orang ke orang sehingga masyarakat berpikir memakai masker wajah setidaknya akan melindungi mereka.
Tetapi, menurut para ilmuwan dan dokter yang mempelajari penyakit ini, menggunakan masker wajah bukanlah perlindungan terbaik dari virus Corona. Masker bedah biasanya lebih bermanfaat bagi orang yang sudah sakit karena mencegah infeksi menular ke orang lain.
Masker bedah dirancang untuk memblokir partikel besar, bukan partikel kecil dan biasanya desain masker itu sedikit longgar dengan celah di sekitar hidung, mulut, dan dagu.
Baca Juga: Hadapi Virus Corona, Xiaomi Luncurkan Termometer Canggih
"Partikel kecil tidak dapat disaring oleh masker bedah. Pada saat yang sama, masker respirator dan bedah tidak memiliki fungsi untuk membunuh virus, jadi ketika tetesan (air liur) pembawa virus terciprat di permukaan masker, virus dapat bertahan hidup minimum beberapa jam hingga seminggu," ucap Hyo-Jick Choi, asisten profesor di University of Alberta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, ada beberapa langkah keamanan lainnya selain menggunakan masker, yaitu mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan dan membuang tisu ketika batuk atau bersin, dan menjaga jarak 1 meter dari orang lain. Tak hanya itu, penggunaan masker pun harus diperhatikan.
Sementara itu, Choi percaya bahwa ia telah menemukan jenis masker yang efektif, yaitu topeng yang dilapisi kristal garam yang tidak hanya menjebak partikel virus kecil tetapi juga mematikannya.
"Saya percaya filter penonaktifan virus dapat menjadi komponen penting dari respon cepat terhadap pengendalian dan pencegahan penyakit pernapasan selama epidemi dan pandemi," tambah Choi, seperti dikutip dari Science Alert.
Sementara itu, perusahaan pemasok medis seperti 3M dan Honeywell meningkatkan produksi masker bedah untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Bahkan Direct Relief, organisasi nirlaba California yang menyediakan pasokan medis, mengirimkan lebih dari 300 ribu masker melalui pengiriman udara ke rumah sakit di China.
Baca Juga: Samsung Klaim Garap Ponsel Layar Lipat Tiga