Video Burung Gagak Serbu Kota Bikin Heboh, Ini Komentar Warganet

Jum'at, 14 Februari 2020 | 18:37 WIB
Video Burung Gagak Serbu Kota Bikin Heboh, Ini Komentar Warganet
Heboh video ribuan burung gagak serbu kota. (YouTube/ Wuhan News)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini heboh video dengan narasi burung gagak serbu Wuhan, China. Video ini beredar di media sosial saat Wuhan tengah menghadapi wabah virus corona atau COVID-19. 

Dari laporan terbaru, Jumat (14/2/2020), virus corona telah menginveksi lebih dari 64 ribu orang secara global.

Tidak hanya di China, COVID-19 juga telah menewaskan 1.489 orang dari secara global. Dan Wuhan lagi-lagi jadi sorotan publik.

Paling baru, sempat beredar video ribuan burung gagak serbu kota. Video ini banyak beredar di media sosial, dari TikTok hingga Weibo.

Channel YouTube Wuhan News - World Breaking News mengumpulkan beberapa video burung gagak ini jadi beberapa kompilasi.

Ribuan burung gagak menyerbu Kota Wuhan. (Twitter/ N95mask1)
Ribuan burung gagak menyerbu jalanan kota. (Twitter/ N95mask1)

Diketahui, channel YouTube ini juga membuat kompilasi berbagai macam video dari media sosial China dan pemberitaan media lokal terkait virus corona.

Paling ramai adalah video serbuan burung gagak ke kota beberapa waktu lalu. Dalam video ini menampilkan seperti apa kondisi kota tersebut.

Dalam video nampak kerumumunan burung hitam ini terbang di langit kota tersebut. Beberapa video lain juga menampilkan beberapa burung gagak di jalanan.

Netizen pun memberikan banyak komentar pada video burung gagak tersebut. Banyak diantaranya yang mengkaitkan dengan virus corona.

Seperti diketahui, masyarakat mempercayai kedekatan antara burung gagak dengan kematian. Ada yang percaya burung ini sebagai pertanda kematian.

Hal ini terungkap dari kolom komentar video burung gagak serbu kota ini. Berikut beberapa komentar netizen di video tersebut.

"Mereka datang untuk orang mati, menakutkan!!" komentar netizen.

"Semoga virus-virus itu hilang karena dimakan burung gagak. Jangan dimasak dan dimakan ya gagaknya." komentar netizen lainnya.

Ribuan burung gagak terlihat berada di atas langit Kota Jingzhou, sebuah kota di dekat Kota Wuhan. (YouTube/ Wuhan News)
Ribuan burung gagak terlihat berada di atas langit Kota Jingzhou, sebuah kota di dekat Kota Wuhan. (YouTube/ Wuhan News)

"Tempat ini berbau kematian," tulis netizen.

"Itu adalah tanda bahwa wabah mematikan segera akan berakhir," tulis lainnya.

"Akankah itu berakhir, atau akankah itu berlangsung lebih lama?," balas Wuhan News - World Breaking News.

"Sebenarnya kebisingan industri mengusir burung gagak, tetapi dengan ditutupnya sumber kebisingan industri, itu aman untuk burung gagak," teori netizen.

"Suzuran mau nyerang tuh," canda netizen.

Itulah keramaian netizen tanggapi video burung gagak serbu kota setelah virus corona mewabah di sana. Pertanda apakah ini?

Pembaruan Artikel (Update):

Faktanya, belakangan unggahan video serbuan gagak di Wuhan dari akun Twitter N95mask1 tersebut diketahui tidak benar.

Tepatnya video tersebut bukan berada di Wuhan. Seperti hanya diulas AFP dalam artikel di sini, video ini berlokasi di Xining, Provinsi Qinghai.

Hasil pengecekan kesamaan visual oleh AFP melalui Baidu Maps, ternyata sama dengan persimpangan jalan di kota Xining, bukan di Wuhan.

Kemudian dari video yang diunggah channel YouTube Wuhan News, ternyata berada di Jingzhou. Pengunggah telah mengkoreksi lokasi video yang bisa dilihat di sini.

Channe YouTube ini telah berganti nama menjadi News from Asia, dan mengubah judul videonya menjadi "Crows circling the sky in Jingzhou city (next to Wuhan) - Are they attracted by the smell of death?"

Dengan demikian, bisa disimpulkan serbuan gagak ke Wuhan, China tidak benar adanya. Melainkan di kota Xining, terletak lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan.

Terkait kemunculan gagak ini, hasil penelusuran turnbackhoax.id dalam artikel di sini bukan karena bau kematian maupun jasad. Melainkan migrasi parsial dan efek pulau panas.

The Cornel Lab: "Migrasi parsial" —di mana beberapa individu dalam suatu populasi bermigrasi dan beberapa tidak — adalah umum di antara burung …

"Pulau panas" perkotaan, serta tren pemanasan umum, dapat membuat lebih banyak burung mempersingkat migrasi mereka dan menghabiskan musim dingin lebih dekat dengan wilayah pengembangbiakan mereka.

Koreksi (Pembaruan per 13 Maret 2020):

Artikel ini telah dikoreksi dan diperbarui, terutama demi meluruskan fakta-faktanya. Termasuk dengan mengubah/memperbaiki judul & sebagian gambarnya, juga tambahan/penjelesan di bagian isi. Mohon maaf atas kekeliruan sebelumnya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI