Suara.com - Para ekolog dari Carleton University, Ontario, menciptakan sex doll atau boneka seks 3D untuk "mengintip" kehidupan berkembang biak para penyu.
Boneka seks berbentuk penyu itu secara ilmiah disebut 3D-printed animal decoys dan diciptakan untuk mempelajari Graptemys geographica ( northern map turtles).
Penyu memang tidak memiliki status terancam punah di wilayah Ontario, namun terdaftar sebagai "special concern" oleh otoritas lingkungan karena rentan terhadap perubahan ekologis dan menghadapi ancaman yang semakin meningkat. Karenanya, memahami perilaku reproduksi penyu bisa menjadi kunci untuk kelangsungan hidup penyu di masa depan.
Sayangnya, spesies ini sulit dipelajari karena beberapa alasan. Salah satunya, penyu jenis ini sangat suka berkembang biak di dalam air yang keruh seperti dasar danau dan sungai air tawar sehingga cukup sulit untuk meneliti perilaku reproduksinya.
Baca Juga: Berumur 79 Juta Tahun, Ilmuwan Temukan Fosil Sepupu Jauh T-Rex
Akhirnya, para ilmuwan menggunakan umpan 3D-printed animal decoys berbentuk penyu untuk secara diam-diam mempelajarinya.
"Saya sering melihat penyu jantan mendekati betina atau mengikuti mereka. Karena tertarik untuk memahami perilaku kawin penyu, saya hanya bertanya-tanya apakah kami bisa menipu penyu jantan dengan model penyu perempuan yang dibuat mirip aslinya. Saya mengamatinya dengan kamera Go-Pro yang dipinjam dari teman dan ini berhasil. Penyu jantan datang untuk memeriksanya dan kami mulai membuat umpan menggunakan printer 3D kami," ucap Grégory Bulté, seorang instruktur Ecology and Evolutionary Biology di Carleton University.
Dilansir dari IFL Science, tim membuat beberapa umpan penyu betina realistis dengan ukuran 21 sentimeter dan 25 sentimeter. Kedua boneka seks ini dibekali kamera Go-Pro dan ditempatkan di wilayah yang cocok selama musim kawin.
Berkat penelitian ini, tim ahli menemukan bahwa penyu jantan lebih tertarik dengan penyu betina buatan yang lebih besar. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa pasangan yang lebih besar akan bertelur lebih besar dan cangkang yang lebih besar akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Peta Satelit Ini Sempat Rekam Kota Wuhan Merah Menyala, Kenapa?