MWC 2020 Batal Digelar, Ini Estimasi Kerugiannya

Jum'at, 14 Februari 2020 | 09:15 WIB
MWC 2020 Batal Digelar, Ini Estimasi Kerugiannya
Mobile World Congress (MWC) 2020. [AFP/Pau Barrena]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - GSMA telah mengumumkan bahwa Mobile World Congress (MWC) 2020 di Barcelona, Spanyol, batal digelar akibat Virus Corona. Sialnya, pembatalan ini berimbas pada kerugian finansial yang ditaksir mencapai triliunan rupiah.

MWC 2020 yang seharusnya berlangsung empat hari pada 24-27 Februari mendatang, diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar 500 juta Euro atau mencapai Rp 7,4 triliun. Namun gara-gara Virus Corona, pundi-pundi keuangan itu pun lenyap begitu saja.

Sebagaimana dikutip dari Android Authority, Jumat (14/2/2020), media lokal El Pais menjabarkan sumber keuntungan MWC 2020 yang berasal dari berbagai sektor, mulai dari hotel, penyewaan paviliun, perjalanan, dan lainnya.

Terlepas dari kerugian tersebut, GSMA selaku penyelenggara sebenarnya sudah melakukan langkah antisiptif dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Convid-19. Mulai dari memberi saran agar tidak berjabat tangan, memasang pemindai suhu tubuh, aturan untuk mengganti mikrofon, hingga membatasi masuknya staf atau pengunjung dari China.

Baca Juga: Viral CV Bandung Bondowoso Karya Warganet dengan Proyek Candi Prambanan

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Beberapa delegasi bahkan sempat menggantikan staf dari China dengan kolega dari negara lain atau mengirim perwakilan China mereka sebelumnya.

Kendati begitu, peserta acara yang awalnya akan ikut serta di MWC edisi tahun ini justru perlahan mulai mengundurkan diri, sehingga GSMA memutuskan untuk membatalkan MWC 2020.

"Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan, GSMA membatalkan MWC 2020. Kekhawatiran wabah Virus Corona, kekhawatiran perjalanan dan keadaan lainnya membuatnya tidak mungkin (untuk digelar). Pemerintah tuan rumah menghormati dan memahami keputusan ini," tutup CEO GSMA John Hoffman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI