Suara.com - Posisi WhatsApp sebagai aplikasi pesan instan nomor satu seantero Bumi semakin kokoh setelah layanan milik Facebook itu diketahui memiliki pengguna aktif hingga 2 miliar.
Jumlah tersebut meningkat drastis, mengingat sebelumnya, mereka butuh dua tahun agar WhatsApp bisa mendongkrak jumlah pengguna dari 1 miliar di 2016 menjadi 1,5 miliar di 2018.
Artinya, demikin dilansir Reuters, Kamis (13/2/2020), jumlah pengguna aplikasi ini meroket sebanyak 500 juta pengguna hanya dalam waktu satu tahun saja.
Pencapaian ini menjadikan WhatsApp sebagai aplikasi kedua milik Facebook yang menembus angka 2 miliar pengguna, setelah torehan yang sama berhasil diraih aplikasi Facebook pada pertengahan 2017.
Baca Juga: Keren! Demi Tingkatkan Keamanan, WhatsApp Perkenalkan Tiga Fitur Baru
Atas sejarah yang diciptakan WhatsApp kali ini, pihak perusahaan menyebut bahwa peningkatan jumlah pengguna ini terjadi karena mereka masih mempertahankan enkripsi pesan penggunanya.
Padahal, keamanan privasi data menjadi sebuah praktik yang mendapat tekanan begitu besar dari sejumlah negara, yakni India, Australia, dan Amerika Serikat. Namun WhatsApp, masih bisa menjaga rahasia keamanan data para penggunanya.
"Enkripsi yang kuat bertindak seperti kunci digital yang tidak dapat dipecahkan, sehingga menjaga informasi yang Anda kirim melalui WhatsApp tetap aman, membantu melindungi Anda dari peretas dan penjahat," tulis Juru Bicara WhatsApp.
"Pesan hanya disimpan di ponsel Anda, dan tidak seorang pun di antara mereka dapat membaca pesan Anda atau mendengarkan panggilan Anda, bahkan kami pun tidak. Percakapan pribadi Anda tetap ada di antara Anda," pungkasnya.
Baca Juga: Akhirnya, Dark Mode WhatsApp Sambangi Pengguna iOS