Suara.com - Ilmuwan yang tergabung di organisasi konservasi Zoological Society of London (ZSL) belum lama ini menemukan seekor ikan paus sepanjang 41 kaki atau 12,4 meter yang terdampar di pantai sebelah tenggara Inggris. Hewan tersebut diklasifikasikan sebagai paus sperma (sperm whale).
Setelah terombang ambing di lautan lepas, paus sperma tersebut akhirnya terdampar di pantai daerah Swale, Kent, Inggris.
Paus sperma merupakan paus terbesar di antara kelompok paus bergigi (Odontoceti), kelompok yang mencakup paus berparuh, lumba-lumba, dan pesut.
Dengan kemampuannya yang bisa mengelilingi dunia, paus sperma bermigrasi secara musiman untuk berkembang biak dan mencari makan.
Baca Juga: Misteri Paus Sperma Kerdil Ditemukan Mati di Laut Pandeglang
Paus sperma betina akan tetap bersama anak mereka selama lebih dari satu dekade sementara paus sperma jantan akan berkeliaran sendirian di luar musim kawin.
Ilmuwan menemukan paus sperma jantan yang tiga hari sebelumnya terlihat di lepas Pantai Whitstable Inggris.
Sebelum diteliti dan dibedah, ilmuwan menduga bahwa paus tersebut kemungkinan mati karena sampah plastik.
Dugaan itu cukup masuk akal setelah banyaknya kasus paus yang mati karena sampah plastik di berbagai belahan dunia.
Setelah diteliti, ilmuwan dibuat terkejut karena menemukan hewan tersebut memiliki perut yang benar-benar kosong.
Baca Juga: Bukan Lumba-lumba, Mamalia yang Terdampar di Panimbang Ternyata Paus Sperma
Peneliti dari Cetacean Strandings Investigation Program (CSIP) di ZSL bahkan tidak menemukan sisa bangkai cumi-cumi di dalam perut paus.
Sebagai referensi, cumi-cumi adalah makanan favorit paus sperma sehingga sisa olahan cumi-cumi biasanya tertinggal di perut paus yang mati.
Dikutip dari IFLScience, ilmuwan menyimpulkan bahwa paus sperma itu mati karena mengalami malnutrisi parah.
Kelaparan sebagai penyebab kematian didukung oleh penemuan noda empedu di sebagian besar saluran usus paus.
Keberadaan paus sperma di Laut Utara (North Sea) sehingga terdampar di pantai Inggris termasuk perilaku "abnormal" sehingga membutuhkan penelitian mendalam lagi.
"Penemuan ini menunjukkan individu paus yang keluar dari habitatnya. Paus sperma biasanya ditemukan di perairan lebih dalam dan Laut Utara dianggap sebagai habitat abnormal bagi spesies karena di sana mereka tidak bisa mendapatkan makanan," kata Rob Deaville, manajer proyek di CSIP.
Kasus mengenai paus sperma yang kelaparan dan terdampar di Inggris mengulangi kasus serupa yang pernah terjadi pada bulan Februari 2014.