Suara.com - Seorang warganet menemukan akun Steam bernama Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan mengunggahnya melalui fanspage Megamin berupa tangkapan layar pada 28 Januari lalu.
Unggahan tersebut menarik perhatian, lantaran akun ini telah membeli game buatan Indonesia berjudul Coffee Talk.
Tak hanya itu, akun tersebut juga membeli DLC Coffee Talk berisi artbook.
Game PC Coffee Talk, merupakan video game garapan Toge Productions yang telah rilis di Steam sejak 30 Januari 2020.
Baca Juga: Hanya Berbahasa Indonesia, Imbauan di Toilet Jepang Ini Jadi Sorotan
Dalam halaman Steam, game tersebut dibanderol dengan harga Rp 83.999 namun karena ada promo diskon 10 persen hingga 6 Februari, game Coffee Talk dijual seharga Rp 75.599. Sedangkan DLC artbook game buatan Indonesia ini dihargai Rp 39.999.
Setelah unggahan tersebut viral di Facebook, tangakapan layar tersebut pun sampai ke CEO Toge Productions bernama Kris Antoni Hadiputra Nurwono. Ia kemudian membagikan kembali temuan akun Steam dengan nama Direktorat Jenderal Bea Cukai yang telah membeli game buatannya.
Sebelumnya, game Coffee Talk sempat mengalami masalah dengan pajak bea cukai.
Keluhan yang dilayangkan CEO Toge Productions itu viral di Twitter. Ia mengatakan bahwa Toge Productions mendapatkan kiriman sample copy fisik dari game Coffee Talk secara gratis dari partner di Jepang.
Ternyata, copy fisik Coffee Talk itu harus tertahan di bea cukai dan pihak Toge Productions harus menebusnya sebesar Rp 6 juta. Padahal rencananya, copy fisik game tersebut akan dibagikan kepada tim pengembang dan pihak yang telah mendukung Coffee Talk.
Baca Juga: Terekam Kamera, Gaya Santuy Penumpang Ojol Saat Macet Ini Bikin Ngakak
Meski begitu, tidak diketahui apakah akun Steam tersebut memang benar milik Direktorat Jenderal Bea Cukai atau hanya ada gamer yang iseng memakainya. Pasalnya, di Steam para pengguna bisa bebas mengganti nama akun.