Suara.com - Saat ini, The Sims genap berusia 20 tahun dan menjadi salah satu game terpopuler di dunia. Namun siapa sangka, tersimpan kisah pilu di balik kejayaan yang diraih oleh game ini.
Sejak pertama meluncur pada 4 Februari 2000, The Sims telah terjual sebanyak 200 juta kopi hingga saat ini dan telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa berbeda.
Tentunya, pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras desainer game Will Wright dan karyawan Maxis lainnya, yang selama ini terus mengembangkan The Sims.
Tapi ternyata, ide awal pembuatan game The Sims diinspirasi dari sebuah tragedi dan kisah sedih. Pada 1991, Wright mengalami musibah kehilangan tempat tinggalnya setelah kobaran api membakar habis rumahnya.
Baca Juga: Hanya Berbahasa Indonesia, Imbauan di Toilet Jepang Ini Jadi Sorotan
"Hanya tersisa cerobong asap dan pemanggang Weber, satu mobil tersisa menjadi genangan aluminium yang meleleh," ujar Wright seperti dikutip dari Gamesradar, Selasa (11/2/2020).
Musibah kebakaran yang menimpa rumahnya itu lantas membuat Wright bertanya-tanya mengenai tujuan hidupnya. Oleh karena itu, ia mendesain game yang membuat penggunanya bisa merancang rumah impian para pemainnya.
"Ketika hal seperti ini terjadi, kamu akan mendapatkan gambaran besar. Di mana aku mau tinggal? Apa hal-hal yang harus aku beli? Kamu menjadi melihat hidup hampir seperti projek dalam proses," imbuhnya.
18 tahun kemudian, Maxis dilirik publisher game raksasa, Electronics Arts (EA) untuk menerbitkan The Sims versi PC. The Sims pun berkembang menjadi game franchise yang lebih besar, hingga melahirkan seri The Sims 2, The Sims 3, The Sims 4, dan kemungkinan The Sims 5 segera menyusul.
Baca Juga: Terekam Kamera, Gaya Santuy Penumpang Ojol Saat Macet Ini Bikin Ngakak