Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan memproduksi drone tempur Elang Hitam secara massal pada 2022, lebih cepat dua tahun dari rencana awal.
Bambang, usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (6/2/2020), mengatakan produksi massal drone tempur Elang Hitam tadinya dijadwalkan pada 2024.
"Rencananya drone yang untuk keperluan kombatan atau militer ini dimulai produksi masal pada 2024. Itu rencana awal. Tapi melihat kebutuhan di dalam negeri dan kesiapan baik desain maupun manufakturnya, Presiden arahkan agar bisa dipercepat jadi 2022," kata Bambang.
Bambang membeberkan drone tempur Elang Hitam akan berbeda dengan pesawat nirawak asing.
Baca Juga: Menristek Minta Lapan Kembangkan Teknologi Drone Tempur
"Kalau senjata dan teknologinya tergantung luar negeri, istilahnya kita mau ngapain saja lawan sudah tahu," sambungnya.
Pemerintah akan membangun lima prototipe drone tempur sebelum diproduksi secara massal. Anggaran untuk produksi tersebut juga akan ditingkatkan dari Rp 800 miliar menjadi Rp 1,1 triliun.
"Kami sudah ajukan beberapa perubahan termasuk dukungan anggaran agar drone ini bisa produksi masal mulai 2022," tutup Bambang.
Drone tempur Elang Hitam dikembangkan oleh Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak yang beranggotakan BPPT, Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung , PTDI, PT LEN Persero, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Drone Elang Hitam pertama kali diperkenalkan di Bandung, Jawa Barat pada akhir Desember 2019 kemarin.
Baca Juga: Spesifikasi Elang Hitam, Drone Militer Pertama Buatan Indonesia