Sesar Aktif di Pengalengan Picu 9 Gempa Hari Ini

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2020 | 15:45 WIB
Sesar Aktif di Pengalengan Picu 9 Gempa Hari Ini
Titik pusat gempa Pengalengan pada Rabu (5/2/2020). [Dok BMKG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sesar aktif di Pengalengan, Jawa Barat telah memicu setidaknya sembilan gempa hari ini, Rabu (5/2/2020), demikian dikatakan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Daryono menerangkan selama Rabu pagi, sudah terjadi sembilan kali gempa di Pengalengan. Tiga gempa pertama merupakan pembuka, disusul oleh gempa utama, dan kemudian terjadi lima kali gempa susulan.

Gempa utama, dengan magnitudo 3,5 terjadi pada pukul 8.47.05 WIB dengan episenter pada kordinat 7,23 Lintang Selatan dan 107,59 Bujur Timur, atau sekitar 5 km dari Danau Cileunca, Pengalengan. Pusat gempa di kedalaman sangat dangkal, sekitar 3 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Pengalengan," terang Daryono.

Baca Juga: Bandung Diguncang Gempa 3 Kali Pagi Ini

Gempa Pengalengan juga dirasakan di Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, dan Santosa dalam skala intensitas II-III MMI.

Gempa pertama di Pengalengan terjadi sekitar pukul 8.31 WIB dan gempa susulan terakhir tercatat pada pukul 9.10 WIB. Gempa paling besar adalah gempa utama, sementara yang terkecil sekitar magnitudo 1,6.

Gempa tektonik di wilayah Pengalengan ini memang cukup aktif. Sebelumnya pada 6 November 2016 BMKG mencatat di wilayah ini juga pernah diguncang gempa signifikan dengan magnitudo 4,2 hingga menimbulkan kerusakan beberapa rumah warga.

Mengingat adanya rentetan gempa yang terjadi ini, kepada masyarakat di Pengalengan dihimbau untuk tenang namun waspada dengan beberapa aktivitas gempa kecil ini.

"Peristiwa Gempa Pengalengan ini bagi para ahli kebumian merupakan fenomena menarik untuk dikaji, termasuk mengidentifikasi dan memetakan jalur sesar aktif di wilayah ini," tutup Daryono.

Baca Juga: BNPB dan ITB Temukan Zona Sesar Baru Pemicu Gempa Maluku Bermagnitudo 6,5

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI