Ngenes, Ilmuwan Temukan 13 Gram Sampah di Perut Penyu Hijau Ini

Selasa, 04 Februari 2020 | 13:33 WIB
Ngenes, Ilmuwan Temukan 13 Gram Sampah di Perut Penyu Hijau Ini
Ilmuwan temukan penyu hijau dengan perut penuh sampah. [Prensa.mundomarino.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampah plastik di lautan maupun daratan telah menjadi permasalahan serius bagi dunia. Banyak lingkungan hidup yang tercemar akibat polusi plastik yang tersebar di Bumi. Terbaru, seorang nelayan menyelamatkan seekor penyu hijau dengan perut penuh sampah plastik.

Penyu hijau ini ditangkap di lepas pantai Buenos Aires, Argentina, pada 29 Desember 2019. Setelah diberikan kepada para ahli di Mundo Marino Foundation, sebuah kelompok konservasi berbasis di Argentina, terungkap bahwa penyu hijau itu memiliki sejumlah pastik yang tersangkut di saluran pencernaannya.

"Melalui gambar radiografi, kita bisa melihat benda asing di dalam perutnya. Oleh karena itu, kami memulai perawatan dengan obat yang meningkatkan gerakan peristaltik (pergerakan saluran pencernaan) dan memungkinkannya untuk mengeluarkan benda-benda di dalam perutnya," ucap Ignacio Peña, seorang dokter hewan, seperti dikutip dari IFL Science.

Dokter hewan mengatakan bahwa penyu hijau itu telah mengeluarkan lebih dari 13 gram bermacam-macam sampah plastik selama satu bulan terakhir sejak penangkapannya.

Baca Juga: Warnanya Mirip Beras Merah, Warganet Tidak Sengaja Malah Masak Ini

"Hari ini penyu itu memakan daun hijau, terutama daun selada dan rumput laut. Kami melihat kemajuan ini dengan sikap optimis," tambahnya.

Mundo Marino Foundation mengatakan ini bukan penyu pertama yang ditemui dalam kondisi menyedihkan seperti ini. Dalam tahun ini, dua penyu lain dari spesies yang sama ditemukan dengan plastik di dalam saluran pencernaan. Satu ditemukan tewas dengan plastik di perutnya, sementara yang lain dirawat.

Sampah dalam perut penyu hijau. [Prensa.mundomarino.com]
Sampah dalam perut penyu hijau. [Prensa.mundomarino.com]

Penyu hijau (Chelonia mydas) terdaftar sebagai sepsies langka dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Spesies ini menghadapi banyak ancaman, terutama degragasi habitatnya melalui pembangunan pesisir dan sangat rentan terhadap bahaya polusi plastik.

Sebagian besar penyu laut yang sudah dewasa benar-benar herbivora, namun penyu remaja yang ditemukan umumnya karnivora atau omnivora. Penyu yang berumur lebih muda dan tidak berpengalaman itu mengira plastik yang mengambang di laut sebagai ubur-ubur, salah satu makanan favorit mereka dan dapat dengan mudah dicerna.

Sebauh penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 menyebutkan bahwa penyu memiliki peluang 22 persen untuk mati jika hanya memakan satu potong kantong plastik. Jika memakan 14 potong plastik, maka risiko kematian meningkat hingga 50 persen.

Baca Juga: Mantul! Unair Temukan Alat Deteksi Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI