Suara.com - Ketika China dan puluhan negara lainnya tengah dihebohkan dengan virus korona, lain halnya dengan yang terjadi di Somalia.
Somalia justru mengumumkan bahwa negara dalam keadaan darurat nasional gara-gara keberadaan belalang yang benar-benar mengganggu.
Dilansir laman BBC, Selasa (4/2/2020), Kementerian Pertanian Somalia menyebut belalang telah mengonsumsi banyak tanaman, sehingga mengancam keamanan pangan negara.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat bahwa wabah belalang itu merupakan yang terbesar di Somalia dan Ethiopia dalam 25 tahun.
Baca Juga: Warnanya Mirip Beras Merah, Warganet Tidak Sengaja Malah Masak Ini
Penanggulangan wabah ini juga kian sulit karena situasi keamanan Somalia yang tidak kondusif menyulitkan pemerintah untuk menyemprotkan pestisida.
Kelompok belalang menyebar dari Yaman melalui Laut Merah setelah curah hujan sangat tinggi yang menciptakan kondisi ideal bagi binatang tersebut untuk berkembang biak. Kemungkinan, hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Pasalnya pads tahun 2019, wilayah itu dilanda kondisi iklim dan cuaca yang tidak umum, termasuk hujan sangat lebat pada periode Oktober hingga Desember.
Angin siklon juga melanda Somalia dan Ethiopia di Desember, sehingga belalang berkembang makin pesat. Populasi belalang juga meningkat karena mereka sanggup memakan setara berat badannya sendiri setiap hari.