Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate meminta layanan video streaming Netflix menghadirkan biaya yang kompetitif untuk para pengguna di Indonesia.
“Tentu berharap agar biayanya menjadi lebih kompetitif,” ujar Plate dalam acara Kominfo Connect 2020 di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Menurut Plate saat ini pasar Netlfix masih sangat besar sehingga harga yang lebih kompetitif akan menjangkau daya beli yang lebih luas. Meski begitu, dia menyerahkan keputusan tersebut kepada perusahaan.
“Tentu untuk menjangkau daya beli di Indonesia, pasar besar itu, keekonomian itu atau harga itu adalah keputusan perusahaan dengan seluruh pertimbangan. Tentu kita serahkan kepada perusahaan. Kalau ditanya kualitas yang baik, pasarnya yang besar, harganya kompetitif kan bagus,” kata dia.
Baca Juga: Netflix Tanggapi Dingin Isu Fatwa Haram dari MUI
Netflix memiliki empat paket berlangganan di Indonesia, yakni paket Ponsel (Rp 49.000), Dasar (Rp 109.000), Standar (Rp 139.000), dan Premium (Rp 169.000).
Sebagai perbandingan, paket berlangganan bulanan layanan video streaming Hooq berkisar Rp 30.000 hingga Rp 75.000. Sementara, layanan video streaming Viu membanderol Rp 30.000 untuk langganan per bulan.
Tetapi harus diakui, konten-konten Netflix jauh lebih kaya dan berkualitas ketimbang dua pesaingnya itu.
Lebih lanjut, Plate menyatakan dukungannya terhadap Netflix untuk menghadirkan beragam jenis film di Indonesia.
“Saya mendukung Netflix untuk menghadirkan beragam jenis film di Indonesia agar pemirsanya mempunyai banyak pilihan,” ujar dia.
Baca Juga: Bahas Netflix, MUI Nilai Tak Semua Masalah Harus Diatur dengan Fatwa
Sebelumnya pada 8 Januari lalu, Menkominfo Plate mengharapkan Netflix mempertimbangkan untuk mencari model bisnis yang relatif efisien agar harga yang ditawarkan semakin kompetitif.