Suara.com - Ahli Mesir Kuno dengan Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Arab Republic of Egypt, tidak sengaja menemukan gua di sebuah wilayah yang terletak 30 kilometer utara Kota St. Catherine dan 60 kilometer tenggara dari Sarabit el-Khadem.
Gua batu pasir yang terletak di Sinai, Mesir, ini adalah yang pertama dari jenisnya dan dihiasi dengan lukisan kuno warna-warni dari lantai hingga ke langit-langit gua.
Terletak di daerah yang sulit diakses, gua ini berukuran sekitar 3 meter dengan lebar 3,5 meter. Lukisan-lukisan di dalam gua itu memperlihatkan bentuk binatang berwarna merah gelap, termasuk keledai dan bagal.
Diprediksi berusia antara 5.500 dan 10 ribu SM, lukisan binatang ini terlihat di seluruh gua. Lima dari lukisan yang sama terlihat di atap pintu masuk dan satu set lukisan manusia di langit-langit dan di atas batu di tengah-tengah gua.
Baca Juga: Jiwa Missqueen Bergetar, Nominal Pajak di Bon Pembayaran Ini Jadi Sorotan
Kelompok lukisan kedua terlihat seperti perempuan dan binatang selama Zaman Khololitik atau Zaman Tembaga, era antara Zaman Neolitik dan Zaman Perunggu yang ditandai sebagai transisi antara penggunaan alat-alat batu menjadi logam.
Dilansir dari IFL Science, semenanjung Sinai sendiri adalah daratan besar gurun yang terletak antara Teluk Suez dan Terusan Suez. Wilayah ini telah dihuni sejak zaman prasejarah dengan informasi tertulis paling awal berasal dari 3 ribu SM, ketika orang Mesir Kuno mencari bijih tembaga.
Seni cadas (lukisan batu) di Mesir tersebar di seluruh negeri dan sebagian besar terbelah, antara lukisan-lukisan kuno yang ditemukan di Bukit Laut Merah di Timur dan ke Lembah Nil tengah serta ke arah barat menuju Gurun Barat.