Pertama dalam 20 Tahun, Peneliti Temukan Paus Pembunuh Mati Terdampar

Rabu, 29 Januari 2020 | 08:16 WIB
Pertama dalam 20 Tahun, Peneliti Temukan Paus Pembunuh Mati Terdampar
Ilustrasi Paus Orca. (Pixabay/Skeeze)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, para ahli menemukan seekor paus pembunuh yang mati di rawa-rawa The Wash di pantai timur Inggris. Paus itu merupakan paus pembunuh pertama yang ditemukan di pantai Inggris dan Wales dalam 20 tahun dengan keadaan mati.

Analisis yang dilakukan oleh Zoological Society of London (ZSL) menunjukkan paus pembunuh itu mati beberapa minggu lalu, kemungkinan akhir 2019. Kemungkinan besar, paus itu terseret pasang surut air laut hingga sampai ke daratan.

Keberadaan paus pembunuh di pantai Inggris sendiri tidak asing, meskipun umumnya hanya ditemukan di pantai barat Skotlandia.

Sejauh ini, paus pembunuh jarang ditemukan di selatan perairan Inggris, sehingga Program Investigasi Strand Cetacean (CSIP), yang merupakan bagian dari ZSL, sedang menyelidikinya.

Baca Juga: Bercanda soal Virus Corona di WhatsApp, 3 Perawat RSUD Tarakan Bisa Dipecat

Sampel berupa blubber, hati, otot, dan ginjal telah diambil tim, yang sebagian besar masih utuh meskipun dekomposisi eksternal menunjukkan hewan itu mati beberapa minggu yang lalu. Blubber merupakan lapisan lemak yang tebal yang umumnya ditemukan di bawah kulit semua mamalia laut.

Gigi paus pembunuh itu juga telah diambil untuk menentukan umurnya. Disebutkan, hewan itu berjenis kelamin lelaki dengan ukuran sekitar 4,5 meter.

Pengujian lebih lanjut dan analisis genetik akan menentukan dari mana paus itu berasalz makanannya, sejarahnya, hingga apakah hewan itu terkontaminasi oleh zat tertentu.

Paus pembunuh merupakan spesies prioritas bagi para peneliti ZSL karena hewan ini bertindak sebagai predator puncak atau berada di puncak rantai makanan. Dengan kata lain, paus pembunuh menyerap sejumlah besar polutan kimia seperti Polychlorinated Biphenyls (PCB), melalui memakan makhluk laut lain seperti anjing laut.

PCB adalah bahan kimia buatan manusia yang tidak mudah rusak dan masih ditemukan di lingkungan, meskipun dilarang secara luas pada 197.

Baca Juga: Tumbuh di Tempat Tak Biasa, Penampakan Tanaman Ini Bikin Bingung

Sebuah penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa konsentrasi PCB saat ini di lautan dapat menyebabkan hilangnya setengah populasi paus pembunuh di dunia di wilayah yang sangat terkontaminasi hanya dalam 30-50 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI