Suara.com - Dua satelit berpotensi bertabrakan di orbit Bumi pada 29 Januari waktu Amerika Serikat atau sekitar 30 Januari waktu Indonesia, demikian dilaporkan oleh CNet pekan ini.
Dua satelit yang berkemungkinan besar saling hantam itu adalah IRAS dan GGSE-4, demikian dijelaskan LeoLabs, sebuah lembaga yang mengawasi sampah-sampah antariksa.
IRAS adalah sebuah teleskop antariksa yang diluncurkan pada 1983 dan sudah tak berfungsi lagi. Ia dibangun dan diluncurkan ke luar angkasa oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Sementara GGSE-4 merupakan sebuah satelit eksperimen AS yang diboyong ke orbit pada 1967. Ia juga kini sudah tak berfungsi, meski tak pernah diketahui apa tugasnya di luar angkasa.
Baca Juga: Apple Berambisi Luncurkan Satelit Khusus untuk Para Pengguna iPhone
LeoLabs mengatakan bahwa IRAS dan GGSE-4 akan berpapasan dalam jarak yang sangat dekat dan dengan kecepatan 14,7 kilometer per detik. Jarak antara keduanya pada titik paling dekat akan sekitar 15 sampai 30 meter.
LeoLabs mengatakan kemungkinan terjadinya tabrakan sangat besar, karena IRAS memiliki ukuran cukup besar. Satelit itu memilik dimensi 3,6 meter x 3,24 meter x 2,05 meter.
"Peristiwa seperti menunjukkan pentingnya mengeluarkan satelit dari orbit secara bertanggung jawab dan tepat waktu, untuk menciptakan ruang angkasa yang aman," tulis LeoLabs di Twitter.
Diperkirakan tabrakan antara kedua satelit itu akan terjadi di atas wilayah Amerika Serikat.
Tabrakan antara satelit sendiri adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi. Alasannya karena satelit dirancang untuk menghuni orbit yang tidak akan bersinggungan dengan satelit lain dan mereka masih bisa dikendalikan dari Bumi agar menghindari tabrakan.
Baca Juga: Rusia Luncurkan Satelit Militer Rahasia ke Orbit Bumi
Tetapi karena makin banyaknya jumlah satelit di luar angkasa, peluang untuk terjadi tabrakan antarsatelit semakin besar terjadi, demikian dikatakan NOAA, lembaga yang meneliti atmosfer dan lautan di AS.
Saat ini ada lebih dari 4000 satelit yang dikirim ke luar angkasa sejak Uni Soviet meluncurkan Sputnik, satelit pertama buatan manusia, pada 1957.
Sejak Sputnik berkelana di orbit, tabrakan antara satelit baru pernah sekali terjadi. Tabrakan antarsatelit itu terjadi pada 10 Februari 2009 dan melibatkan satelit komunikasi milik AS dan sebuah satelit militer Rusia.