Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk memperkuat teknologi terbaru drone tempur untuk menjaga kedaulatan dan penguatan pertahanan.
"Kita harapkan LAPAN bisa memperkuat teknologi untuk pembuatan drone tersebut tidak hanya sekedar pada fisik drone tersebut apakah mengenai berapa jauh bisa terbang, kemampuan manuver, berapa alat-alat yang bisa dibawa, tetapi bagaimana mengawinkan teknologi drone tersebut dengan teknologi komunikasi dan digital yang terbaru," kata Bambang saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh 2020, di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Bambang mengatakan akan lebih bagus jika pengawasan dan upaya-upaya untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia dilakukan dengan menggunakan drone dengan skala jelajah luas dan drone untuk kombatan sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan.
"Saatnya tiba sekarang kita memanfaatkan drone itu lebih ekstensif," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Akan Kembangkan Tiga Drone Baru hingga 2024
Bambang mengatakan pada rapat terbatas sebelumnya mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista), ada penekanan untuk pemanfaatan pesawat nirawak akan lebih diprioritaskan untuk keperluan yang lebih praktis untuk mengawasi wilayah Indonesia.
Drone akan dapat membantu pemantauan luas wilayah Indonesia baik daratan maupun lautan, termasuk di Laut Natuna yang sempat diganggu oleh kapal-kapal Tiongkok.
Menristek Bambang menuturkan sekarang negara-negara maju dan negara-negara yang mempunyai konsentrasi khusus soal pertahanan dan keamanan banyak menggunakan drone.
"Drone itu punya satu keuntungan yang luar biasa yaitu tidak melibatkan orang secara langsung jadi kalau terbang kemudian tertangkap atau bisa dideteksi pihak lawan maka hanya saja yang dihancurkan tidak ada korban nyawa yang terjadi," ujar Bambang.
Pada Desember 2019 kemarin, purwarupa drone tempur pertama Indonesia sudah diperkenalkan di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Spesifikasi Elang Hitam, Drone Militer Pertama Buatan Indonesia
Drone tempur bernama Elang Hitam itu dikembangkan oleh Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak yang beranggotakan BPPT, Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung, PTDI, PT LEN Persero, serta Lapan.