Suara.com - Ilmuwan memiliki pandangan menakutkan terkait Virus Corona novel coronavirus (nCov). Bahkan, salah satu ilmuwan memprediksi jika Virus Corona kemungkinan akan 10 kali lipat lebih buruk dari SARS.
Sebagai referensi, pandemi SARS mengundang perhatian global setelah wabah tersebut menewaskan lebih dari 700 orang.
Seorang ilmuwan sekaligus ahli virus bernama Guan Yi menjelaskan bahwa potensi dan dampak mematikan yang dimiliki oleh Virus Corona sangat kuat.
Guan Yi merupakan salah satu ilmuwan yang juga membantu mengidentifikasi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) saat pertama kali muncul di China.
Baca Juga: Wow! Emas Batangan Hasil Curian 500 Tahun Lalu Berhasil Ditemukan
Ia berpandangan bahwa Virus Corona bisa menjelma menjadi wabah lebih besar.
"Wabah yang lebih besar sudah pasti. Pandemi Virus Corona Wuhan kemungkinan akan setidaknya sepuluh kali lipat lebih buruk dari SARS," kata Guan Yi kepada Washington Post.
Yi menambahkan bahwa penyebaran SARS tidak menyebar semudah Virus Corona.
SARS lebih terisolasi ke dalam wilayah China dan tetap terjaga di dalamnya dengan baik, meski secara perlahan juga menyebar ke negara-negara lain. Sementara virus Corona telah menyebar dengan cepat ke setidaknya lima negara.
Data WHO pada 26 Januari 2020 mengungkapkan bahwa virus Corona telah meningkat sebanyak 694 kasus, di mana sehari sebelumnya tercatat 1.320 orang terjangkit penyakit itu.
Baca Juga: Cara Menyembunyikan Bookmark di Google Chrome
Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.
Beberapa negara dengan jumlah kasus virus Corona bertambah masing-masing satu kasus adalah Thailand menjadi lima kasus, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.
Virus Corona juga terdeteksi di beberapa negara lain termasuk Malaysia, Vietnam, Nepal, Amerika Serikat, dan Prancis.
Dilansir dari Futurism, vaksin sedang dikembangkan untuk menghadapi Virus Corona, tetapi proses itu tidak cepat.
Sejauh ini, sudah ada 56 korban tewas setelah mereka terinfeksi Virus Corona.
Tim dokter dan ilmuwan masih mencari cara dalam menanggulangi virus dan dan tidak ada terapi atau pengobatan khusus untuk sementara ini.
Beberapa pasien meninggal di China, sebelumnya memerlukan bantuan ventilator yang luas untuk membantu mereka bernafas.
WHO sudah bekerja sama dengan China dalam menangani kasus Virus Corona, sehingga diharapkan proses penemuan dan pengembangan vaksin bisa lebih cepat agar virus tidak tersebar dan menelan korban lebih banyak lagi.