Biasanya penipu mengaku sebagai pihak perusahaan atau merek yang meyakinkankan. Tujuan utama mereka yakni mencoba memperoleh informasi pribadi pengguna atau menipu untuk meminta uang.
Jika pengguna menerima pesan dan tidak yakin apakah itu tergolong sebagai modus penipuan, periksa kembali pesan tersebut dengan seksama. Ada beberapa karakteristik atau isi pesan yang harus dihindari, seperti kesalahan ejaan atau tata bahasa, meminta pengguna untuk membuka tautan, meminta pengguna untuk membagikan informasi pribadi, hingga meminta pengguna untuk meneruskan pesan.
3. Tautan yang mencurigakan
Tautan yang mencurigakan umumnya akan mengandung kombinasi karakter yang dianggap tidak umum. Ketika pengguna menerima tautan dari orang yang tidak dikenal, tinjau konten pesan dengan hati-hati.
Baca Juga: Samsung Andalkan Dua Ponsel Ini di Ajang Resmi Piala Presiden Esports 2020
4. Menyesuaikan pengaturan di WhatsApp
Dengan beragam fitur yang diberikan, pengguna dapat mengendalikan akun untuk melindungi data pribadi. Pengguna dapat mengendalikan siapa yang bisa melihat informasi pengguna dengan mengatur fitur Terakhir Dilihat (Last Seen), foto profil, dan status di dalam pengaturan privasi.
Untuk mengendalikan siapa saja yang dapat menambahkan pengguna ke dalam grup, buka Pengaturan > ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi yang mencakup “Kontak Saya Kecuali,” “Kontak Saya,” atau “Semua Orang.”
Pengguna juga dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah dengan membuka Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah.
WhatsApp memastikan pesan yang dikirim dan diterima telah terenkripsi secara end-to-end (ujung-ke-ujung) guna menghindari pihak ketiga, bahkan untuk melihat percakapan pengguna.
Baca Juga: Hutang Susah Ditagih, Lelaki Ini Balas Dendam dengan Cara Anti Mainstream