Pertama Kalinya, Ilmuwan Dengarkan Suara Mumi Mesir Berusia 3 Ribu Tahun

Sabtu, 25 Januari 2020 | 16:29 WIB
Pertama Kalinya, Ilmuwan Dengarkan Suara Mumi Mesir Berusia 3 Ribu Tahun
Satu dari delapan mumi yang baru ditemukan di Mesir pada November 2018. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim ilmuwan di Inggris berhasil merekonstruksi saluran vokal mumi Mesir menggunakan CT scan, printer 3D, dna laring elektronik. Proyek ini telah dikerjakan sejak 2013 dan mendapatkan bantuan dari para ahli ilmu klinis, arkeologi, egyptologi, kurasi museum, dan teknik listrik.

Selama lebih dari enam tahun, para ilmuwan berusaha untuk secara ilmiah menciptakan kembali suara Nesyamun, mumi dari Mesir kuno berusia tiga ribu tahun. Sistem vokal sejauh ini hanya dapat menghasilkan suara tunggal, vokal antara "a" dan "e".

Hasil itu dihasilkan berkat pelestarian laring dan tenggorokan tubuh mumi Nesyamun. CT scan memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi saluran suaranya, yang kemudian diciptakan kembali menggunakan printer 3D. Sehingga saluran vokal buatan sekarang dapat menghasilkan suara.

"Proses ini memungkinkan bunyi traktatnya saat ia berada di sarkofagusnya, jadi suara yang dihasilkan memang suara aslinya," kata Profesor David Howard, penulis utama penelitian ini dari Royal Holloway, University of London.

Baca Juga: Ditemukan Mumi dengan Topi Kerucut, Fakta Baru Terkuak

Dilansir dari IFL Science, para ilmuwan sebelumnya telah berusaha untuk menciptakan kembali suara-suara orang kuno menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah untuk membuat perkiraan suara yang akan dihasilkan.

Di sisi lain, penamaan Nesyamun atas proyek penciptaan suara mumi ini sendiri menarik perhatian para ilmuwan. Pasalnya, Nesyamun memiliki arti "Suara Sejati". Itu merupakan suatu kebetulan menarik bagi tim ilmuwan.

Nesyamun merupakan seorang pendeta, pembawa dupa, dan penulis di kuil Karnak Mesir kuno dan ia meninggal sekitar tahun 1100 SM. Penelitian ini telah diterbitkan secara publik dalam jurnal Scientific Reports.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI