Kawah Tertua di Bumi Ditemukan, Ini Penampakannya!

Kamis, 23 Januari 2020 | 11:25 WIB
Kawah Tertua di Bumi Ditemukan, Ini Penampakannya!
Penampakan Kawah Tertua di Bumi. (BBC/Curtin University)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah kawah yang terbentuk akibat hantaman asteroid ke Bumi termasuk banyak. Meski begitu, hanya ada satu kawah tertua.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan kawah yang terletak di Yarrabubba, Australia Barat, sebagai kawah tertua di bumi yang terjadi akibat hantaman asteroid.

Menurut laporan BBC pada Kamis (23/1/2020), asteroid menghantam wilayah itu sekitar 2,2 miliar tahun silam, sekaligus membuat umur kawah sekitar separuh usia bumi. 

Kesimpulan diambil setelah mereka meneliti mineral yang ditemukan pada bebatuan di situs tersebut. Pun demikian, kawah ini sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 1979 silam, tapi belum pernah dianalisis seberapa tua.

Baca Juga: Begini 5 Potret Eksotis Kawah Putih Ciwidey Sebelum Kebakaran

Penampakan Kawah Tertua di Bumi. (BBC/Curtin University)
Penampakan Kawah Tertua di Bumi. (BBC/Curtin University)

Karena erosi selama miliaran tahun, kawah tak terlihat secara kasat mata. Oleh karena itu, ilmuwan melakukan pemetaan khusus dan menentukan bahwa diameternya sekitar 70 kilometer.

"Lanskapnya sebenarnya sangat datar karena sudah begitu tua, tapi bebatuannya istimewa," ungkap peneliti dari Curtin Universirty, Profesor Chris Kirkland.

"Kami tidak memperkirakan umurnya sudah setua itu. Sangat mungkin ada kawah lebih tua di luar sana, menunggu untuk ditemukan, tapi kesulitannya adalah menemukan keraknya sebelum kena erosi," imbuhnya.

Penampakan Kawah Tertua di Bumi. (BBC/Timmons Erickson)
Penampakan Kawah Tertua di Bumi. (BBC/Timmons Erickson)

Saat asteroid menghantam, bumi saat itu diyakini hampir sepenuhnya dilapisi es. Hal ini diketahui setelah ilmuwan menggunakan komputer untuk mengkalkulasi bahwa asteroid menghantam es setebal satu kilometer.

Bersamaan dengan hantaman asteroid tersebut, uap air terlepas ke atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, bumi pun menghangat dalam masa Proterozoic, tahap yang disebut-sebut sebagai periode oksigen baru muncul di atmosfer yang menjadi cikal bakal kehidupan saat ini.

Baca Juga: Chang'e-4 Ungkap Teori Asal Usul Kawah di Bulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI