Haerul, Montir Perakit Pesawat dari Pinrang, Pernah Cedera saat Uji Terbang

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2020 | 17:54 WIB
Haerul, Montir Perakit Pesawat dari Pinrang, Pernah Cedera saat Uji Terbang
Chaerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, yang sukses merakit pesawat dari barang bekas dan menerbangkannya pada Rabu (15/1/2020). [Kabar Makassar/Rudi Hartono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjuangan Haerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan untuk merakit dan menerbangkan pesawat rupanya tidak mudah. Ia mengaku sempat jatuh, menderita cedera, dan menguras tabungan untuk mewujudkan mimpinya itu.

Chaerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan bersama pesawat rakitannya. [Makassar Terkini]
Haerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan bersama pesawat rakitannya. [Makassar Terkini]

Nama Haerul mendadak beken setelah video yang menggambarkan ia sedang menerbangkan pesawat buatannya sendiri di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Rabu (15/1/2020), viral di internet.

Pesawat itu, yang dirakit Haerul dari beberapa barang bekas, terbang selama 1 menit 25 detik dan menempuh jarak sekitar 300 meter.

"Memang terinspirasi, dari kecil ingin ciptakan pesawat," kata Haerul yang pada Senin (20/1/2020) terbang dari Makassar menuju Jakarta menumpang pesawat Hercules untuk memenuhi undangan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna.

Baca Juga: Pesawat Rakitannya Ingin Dibeli, Montir Pinrang: Mending Dimuseumkan

Haerul, montir asal Pinrang, Sulsel, memamerkan pesawat rakitannya pada Jumat (17/1/2020). [Antara]
Haerul, montir asal Pinrang, Sulsel, memamerkan pesawat rakitannya pada Jumat (17/1/2020). [Antara]

Kendati tidak tamat SD, Haerul belajar merakit dan menerbangkan pesawat dari YouTube.

"Merakit kerangka pesawatnya dari Youtube, bahkan belajar jadi pilot pun dari Youtube semua," jelas Haerul kepada Antara.

Ia mengaku hal yang paling pelik dalam merakit pesawat itu adalah soal kalkulasi yang tepat untuk membangun tenaga pendorong, beban pesawat, ukuran sayap, kemudi, dan roda.

"Memang itu yang paling sulit, hitung-hitungannya," aku Haerul.

Berbekal pengetahuan dari YouTube dan modal sekitar Rp 30 juta, Haerul mengumpulkan barang-barang bekas untuk merakit pesawat terbang.

Baca Juga: Alasan Montir Pinrang Rakit Pesawat: Belum Pernah Naik Kapal Terbang

Dia menggunakan aluminium untuk membuat kerangka pesawat. Setidaknya 50 kg aluminium dia gunakan untuk membangun pesawat tersebut. Sementara untuk dapur pacu, ia menggunakan mesin motor Kawasaki Ninja 150 cc.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI