Mendadak Lebih Mahal dari Emas, Apa itu Paladium?

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2020 | 15:43 WIB
Mendadak Lebih Mahal dari Emas, Apa itu Paladium?
Ilustrasi logam mulia paladium. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga paladium mendadak melonjak dan melampaui harga emas dalam beberapa waktu terakhir. Harga logam mulia tersebut naik 25 persen dalam dua pekan terakhir dan melejit hampir dua kali lipat dalam setahun belakangan.

Harga paladium saat ini sekitar 2.500 dolar atau sekitar Rp 34,1 juta per ons. Sementara emas, meski juga terus naik, masih di angka 1,559 dolar atau sekitar Rp 21,3 juta per ons.

Tetapi, apa itu paladium? Apa kegunannya?

Apa itu paladium?

Baca Juga: Naik Rp 2.000, Harga Jual Emas Antam Dibanderol Rp 771.000 Per Gram

Paladium adalah jenis logam putih dan merupakan satu dari enam anggota kelompok logam platinum (bersama dengan rutenium, rodium, osmium, iridium, dan platinum itu sendiri).

Sebagian besar stok paladium di dunia berasal dari Rusia dan Afrika Selatan. Ia merupakan produk sampingan dalam pertambangan platinum dan nikel.

Kegunaan paladium

Paladium merupakan komponen penting dalam konverter katalitik - salah satu komponen dalam sistem pembuangan gas atau emisi kendaraan, terutama dalam kendaraan berbahan bakar bensin dan hibrida.

Lebih dari 80 persen paladium yang diproduksi di Bumi digunakan dalam pembuatan konverter katalitik kendaraan. Ia berfungsi untuk mengubah gas-gas beracun seperti karbon monoksida dan nitrogen dioksida menjadi gas yang lebih aman seperti nitrogen, karbon dioksida, dan uap air.

Baca Juga: Harga Emas Antam Ikut Turun Imbas Meredupnya Kilau Emas Dunia

Mengapa harga paladium melambung?

Sederhana saja, harga paladium melambung karena permintaannya lebih tinggi dari ketersediaan. Jumlah paladium yang diproduksi dalam sembilan tahun terakhir, termasuk di 2020 ini, selalu berada di bawah permintaan global.

Permintaan terhadap paladium sendiri terus meningkat, terutama karena semakin banyak negara, terutama China, mengetatkan aturan soal emisi kendaraan bermotor. Alhasil para produsen kendaraan bermotor dipaksa untuk menggunakan paladium dalam jumlah lebih besar.

Sementara di Eropa, pasar mobil diesel yang menggunakan platinum semakin merosot dan permintaan terhadap mobil berbahan bakar bensin yang menggunakan paladium terus naik. Ini juga mendorong naiknya harga paladium.

Di sisi lain, status paladium sebagai produk sampingan dari platinum dan nikel membuat para produsen lebih lambat dalam merespon permintaan pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI