Suara.com - Pengemudi ojek online umumnya sangat bergantung pada aplikasi layanan milik perusahaan karena tanpa aplikasi tersebut, pengemudi tentu tidak akan mendapatkan penumpang. Belakangan, beredar kisah seorang bapak tua berumur 68 tahun yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online tapi tanpa aplikasi.
Bukan tanpa sebab, rupanya ponsel milik bapak yang diketahui bernama Sri itu rusak dan ia tak mampu membeli ponsel baru. Tidak menyerah, ia berusaha tetap mencari penumpang meski tanpa aplikasi.
Sayangnya, banyak orang yang tidak mempercayainya dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, atas rasa simpatinya pada sang bapak, seorang warganet dengan akun @elsyasandria2 mengiyakan tawaran bapak tersebut untuk mengantarnya. Pemilik akun menceritakan pengalamannya dalam beberapa video melalui utas di akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Bocoran Oppo Find X2 Tersebar, Meluncur di MWC 2020 ?
Setiap video merekam sosok sang bapak beserta keterangan yang ditulis dalam video tersebut.
"Tepat pukul setengah 12 malam tadi ditemani gerimis, saya berjalan di dekat parkiran mobil Stasiun Bogor. Saat aku hendak memesan Grab, tiba-tiba sosok bapak ini menghampiriku. Dengan wajah sungkan dan lesuh sambil bilang, 'Mbak sudah pesan? Kalau belum boleh saya antar? Tapi HP saya mati, harganya sesuai aplikasi nggak apa-apa mbak'. Awalnya saya ragu karena itu sudah sangat malam. Tapi dengan bismillah saya mengiyakan tawaran bapak itu dan saya bilang, 'Pak rumah saya di puncak, bapak serius mau ambil orderan saya'. Bapak cuma bilang, 'Saya anterin mbak, dari ja 9 saya di sini belum dapet penumpang karena mungkin orang ragu dengan saya'. Kami pun berangkat..." tulis pemilik akun dalam video pertama.
Dalam video tersebut terekam sosok seorang lelaki paruh baya yang tengah memakai jas hujan berwarna biru. Saat memakai jas hujan, pemilik akun itu kemudian bertanya tentang kondisi ponsel sang bapak.
"Saya tanya pelan-pelan, 'Bapak HPnya lowbatt apa rusak?'. Bapaknya dengan ketawa malu bilang, 'Rusak mbak'. Saya tanya lagi usia bapak berapa, '68 tahun mbak'. Nahan nangis ngelus dada," tambahnya dalam video kedua.
Tak hanya itu, dalam keterangan video selanjutnya, pemilik akun mengaku motor bapak Sri tidak bisa melaju dengan cepat dan rata-rata hanya pada kecepatan 20 km. Dalam perjalanan pulang itu, rupanya Bapak Sri juga menceritakan kisahnya.
Baca Juga: Penampakan Kabel Charger Ponsel Setelah Dipakai 3 Tahun Ini Mirip Zombie
"Saya menikmati itu (kecepatan motornya yang pelan) dengan berbagai cerita yang dia ceritakan. 'Semenjak HP saya rusak, saya cari penumpang tanpa aplikasi, tapi orang-orang masih takut mungkin dan nggak percaya. Tapi saya pantang menyerah, Allah pasti ngasih rezeki untuk saya mbak. Tapi motor saya pun seadanya, rusak dan nggak bisa kencang tapi masih kuat kok mbak tenang'," tulis pemilik akun.
Di perjalanan pun Bapak Sri bercerita mengenai keluarganya. Lelaki itu mengaku masih memiliki dua anak yang masih bersekolah karena beliau baru memiliki anak ketika berumur 50 tahun sehingga di usianya yang ke-68 tahun ini ia masih bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.
Di video selanjutnya, pemilik akun mengaku mencoba meminta Bapak Sri untuk menemaninya makan karena hujan semakin deras. Akhirnya mereka pun berbelok ke arah sebuah rumah makan.
Mulanya Bapak Sri enggan dan memilih untuk menunggu penumpangnya selesai makan, tapi setelah dibujuk, lelaki itu pun akhirnya mau menemani pemilik akun untuk makan bersama.
"Selama saya makan, saya pandangi dia. Masih menahan nangis karena saya merasa melihat sosok kakek saya, yang saya pikirkan 'hujan deras, sudah larut malam, masih ikhtiar cari penumpang' Ya Allah Ya Rabb.." tulis pemilik akun @elsyasandria2.
Karena unggahannya menjadi sorotan warganet, tak sedikit warganet yang ingin membantu meringankan beban Bapak Sri dengan mengirimkan dana bantuan lewat pemilik akun dan menyalurkannya kepada Bapak Sri.
Pemilik akun mengaku akan menggunakan dana yang terkumpul untuk memperbaiki ponsel dan motor Bapak Sri yang rusak.
"Jadi sebenarnya bapaknya nggak nganterin aku sampe rumah karena emang motornya nggak bisa dipaksain cuma Pak Sri yang memaksakan. Obrolan kami berhenti di rumah makan dan aku bilang ke Pak Sri, 'Ini akan berbahaya jika bapak masih memaksakan motor bapak yang sudah harus diservice ini'. Saya berbicara seperti itu karena saya bisa merasakan sekali ketidak nyamanan saat menaikinya. Rem susah, digas susah, bahkan nyalain saja susah," tulisnya lagi.
![Postingan warganet kisah driver ojol tanpa aplikasi. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/20/85579-postingan-warganet-kisah-driver-ojol.jpg)
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 63.700 kali ke sesama pengguna Twitter ini pun menuai beragam komentar.
"Sebagian cerita dari hebatnya seorang bapak. Jadi alasan kamu untuk main-main dalam belajar dan bekerja itu apa?" tulis akun @yenirahma_16.
"Menangis jadi inget bapak. Walau sakit tetap kerja. Dan kalaupun ditanya pasti jawabnya, 'kalau tidak nanti anak-anak makan apa'. Weh jadi mewek aku tolong," komentar @BellaUdhqyyh.
"Mbak, terharu banget bacanya. Makasih banyak ya mbak udah nolongin orang tua seperti ini. Asli mbaknya baik sekali, aku terharu banget. Semoga rezeki selalu mengalir pada mbak dan bapaknya ya. Aamiin ya Rabb," tambah @vladyatsa.
"Mbak bisa buat link kitabisa nggak? Biar teman-teman yang lain bisa nyumbang selain lewat BCA," cuit @cutiemonroe1.
"Terima kasih mbaknya sudah berbagi cerita. Semoga rejeki bapaknya dilancarkan, maaf baru bisa bantu lewat doa. Semoga kita semua bisa melewati setiap ujian hidup yang ada. Semangat!" ungkap @bear_jonginie.