Suara.com - Perjuangan masyarakat pesisir pantai di Kecamatan Panimbang untuk melepasliarkan mamalia laut yang terdampar kembali ke habitatnya, Jumat (17/1/2020) berujung sia-sia.
Mamalia yang belakangan diketahui bukan lumba-lumba, melainkanpaus jenis sperma kerdil atau dwarf sperm whale (kogia sima) dilaporkan mati.
Sebelumnya, warga di sekitar pesisir, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Senin (6/1/2020) menemukan seekor lumba-lumba terombang-ambing di pesisir Pantai Gorengan, Caringin.
Ikan yang dilindungi itu ditemukan warga sekitar pukul 11.30 WIB dalam keadaan setengah sadar. Namun, tak lama setelah itu mati.
Baca Juga: Baristanya Salah Dengar, Tulisan Nama Pemesan Kopi Ini Jadi Ambigu
Warga Panimbang yang menemukan paus bersama sejumlah instansi terkait telah berupaya melepaskan paus menggunakan kapal patroli Satpolairud Polred Pandeglang.
Saat itu, paus tersebut dapat kembali berenang di tengah laut. Namun, selang beberapa jam, tepatnya pukul 14.12 WIB, paus dengan panjang sekitar 2 meter itu kembali terdampar di lokasi yang sama.
Saat mengetahui kabar itu, Tim Respons Cepat Penanganan Mamalia Laut Terdampar LPSPL Serang, yang dipimpin Dani Dasa Permana langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan.
"Saat dijumpai, paus dalam keadaan hidup namun dalam kondisi sangat kritis, ditandai dengan ketidakmampuan paus mengapung di air dan hampir tidak ada pergerakan," kata Dani dilansir dari BantenHits.com.
Akhirnya, Tim Respons Cepat LPSPL Serang memutuskan untuk melakukan rehabilitasi kepada paus yang diketahui berjenis kelamin betina itu di kolam dermaga Laguna, Kecamagan Labuan.
Baca Juga: Aneh, Bun Upas Turun di Dieng pada Musim Penghujan
"Namun dalam masa rehabilitasi tersebut, pada pukul 16.35 WIB paus akhirnya mati," jelasnya.