Suara.com - Haerul, seorang montir di Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil merakit pesawat terbang dari barang-barang bekas dan kemudian menerbangkannya sendiri punya alasan unik di balik kesuksesannya itu.
Ia mengaku, demikian diwartakan Makassar Terkini - salah satu jejaring Suara.com di Sulawesi Selatan - belum pernah naik pesawat.
“Saya belum pernah naik pesawat, makanya bikin sendiri,” kata Haerul saat diwawancarai Rabu (15/1/2020).
Haerul mencuri perhatian publik saat sukses menerbangkan pesawat rakitannya itu di pesisir Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang pada Rabu kemarin. Ia berhasil membawa pesawat itu terbang sejauh 300 meter sebelum mendarat kembali di pantai.
Baca Juga: Pesawat Bermesin Kawasaki Ninja Rakitan Montir di Pinrang Sukses Mengudara
Ia menuturkan bahwa dirinya sempat merasa was-was dan gemetaran, ketika ia berhasil menerbangkan pesawat buatannya itu. Pasalnya, ia beberapa kali sempat gagal terbang.
“Alhamdulillah pesawat yang saya rakit, akhirnya bisa terbang. Saya sempat gemetaran saat pesawat ini mulai mengudara di atas perairan pantai Ujung Tape,” jelas dia.
Haerul mengaku sempat gagal mengudara saat melakukan uji coba terbang di Lapangan Terbang Malimpung, Kecamatan Patampanua, Pinrang, pada awal bulan Desember 2019 lalu.
Pesawat terbang jenis ultralight itu dirakit bermodalkan barang rongsokan yang banyak ditemui di bengkel. Haerul yang memang sehari-harinya berprofesi sebagai montir ini, gemar memodifikasi motor.
Pemuda yang hanya sempat mengecap pendidikan sampai kelas 3 Sekolah Dasar itu, merakit pesawatnya dari barang rongsokan seperti roda gerobak pengangkut pasir dan parasut bekas penutup mobil. Sementara untuk dapur pacu, ia menggunakan mesin Kawasaki Ninja RR 150 cc.
Baca Juga: Viral Pesawat dari Barang Bekas, Netizen: Bakal Jadi Direktur Esemka
Haerul mengaku merakit pesawat hanya dengan modal belajar dari Youtube dan menghabiskan biaya sekira 8 juta rupiah untuk badan pesawat dan 15 juta rupiah untuk membeli mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 cc.