Bukan di Asia, Leluhur Manusia Tertua Justru Berevolusi di Afrika ?

Kamis, 16 Januari 2020 | 11:08 WIB
Bukan di Asia, Leluhur Manusia Tertua Justru Berevolusi di Afrika ?
Homo Erectus. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru menemukan bahwa Homo Erectus, salah satu leluhur manusia tertua yang ditemukan di luar Afrika, kemungkinan mencapai Asia Tenggara jauh lebih lambat daripada perkiraan sebelumnya.

Dilaporkan dalam jurnal Science, para peneliti berpendapat bahwa Homo Erectus tiba di Pulau Jawa, Indonesia, pada 1,3 hingga 1,5 juta tahun yang lalu, hampir 300 ribu tahun kemudian dari yang diyakini sebelumnya.

Perbedaan tahun itu menghilangkan gagasan kontroversial yang menyebut bahwa Homo Erectus berasal dari Asia. Meskipun hanya berbeda beberapa ratus tahun, penanggalan ini kembali menegaskan bahwa Homo Erectus berevolusi di Afrika.

Di situs arkeologi Sangiran, Indonesia, para peneliti sebelumnya telah menemukan 100 fosil Hominin milik setidaknya tiga spesies berbeda. Di antara mereka adalah sekelompok fosil Homo Erectus yang dianggap sebagai fosil Hominin tertua di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ambigu, Kesalahan Ketik Nama di Gelas Minuman Ini Bikin Ngakak

Homo Erectus sendiri merupakan nenek moyang langsung dari beberapa spesies manusia, termasuk Neanderthal, Denisova, dan manusia modern. Kedatangan mereka diprediksi sekitar 2 juta tahun yang lalu, menandai awal dari garis keturunan hominin yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih cerdas. Mereka juga merupakan spesies manusia yang berumur paling lama, meskipun masih tidak diketahui alasan kepunahannya.

Gambar model wajah manusia purba Homo erectus atau Manusia Jawa (Shutterstock).
Gambar model wajah manusia purba Homo erectus atau Manusia Jawa (Shutterstock).

Penanggalan kedatangan Homo Erectus di Pulau Jawa sangat penting karena membantu menyatukan teka-teki mengenai migrasi hominin awal dari Afrika dan melintasi Eurasia.

Dilansir dari IFL Science, untuk penelitian baru ini, tim Antropolog Jepang mempelajari bahan vulkanik yang ditemukan di bawah dan di dalam lapisan-lapisan di mana sisa-sisa Hominin ditemukan.

Analisis sedimen ini menunjukkan bahwa Hominin tiba di daerah tersebut jauh lebih awal dari yang diperkirakan, kemungkinan besar sekitar 1,3 juta tahun yang lalu dan tidak lebih awal dari 1,5 juta tahun yang lalu. Dengan kata lain, penyebaran Homo Erectus di seluruh Asia memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Viral, Penampakkan Lokasi Kerajaan Agung Sejagat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI