Badai Matahari Bikin Paus Abu-abu Nyasar, Ini Alasannya

Selasa, 14 Januari 2020 | 09:15 WIB
Badai Matahari Bikin Paus Abu-abu Nyasar, Ini Alasannya
Ilustrasi badai Matahari. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan baru saja menemukan kaitan antara badai Matahari dengan perilaku kawanan paus abu-abu ketika bermigrasi.

Berdasarkan temuan mereka, badai Matahari bisa menyebabkan paus abu-abu tersesat dan terdampar di tepi pantai saat musim migrasi tiba.

Temuan ini sendiri telah dipaparkan dalam pertemuan Society for Integrative and Comparative Biology yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat, beberapa waktu yang lalu.

Sebelum sampai pada kesimpulan tersebut, para ilmuwan fokus mengamati perilaku paus abu-abu saat musim migrasi. Paus jenis ini kemungkinan besar menjadikan magnetoreception sebagai navigasi untuk mendeteksi medan magnet Bumi.

Baca Juga: Samsung Galaxy M31 Bakal Punya Kamera Makro?

Setiap tahunnya, paus abu-abu bermigrasi dari perairan Baja, Meksiko, menuju perairan yang lebih dingin di Laut Bering dan Chukchi, tak jauh dari Alaska. Biasanya, fase migrasi ini berlangsung dari bulan Maret hingga Juni.

Selama periode migrasi tersebut, para ilmuwan selalu menemukan satu atau dua paus yang tersesat atau terdampar di pantai, sebelum sampai di tujuan.

Tersesatnya paus bisa disebabkan banyak faktor, namun para ilmuwan meyakini bahwa hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan medan magnet Bumi.

Setidaknya, mereka mencatat bahwa gangguan ini dapat disebabkan oleh bintik matahari dan gelombang radio tingkat tinggi yang dipancarkan oleh badai Matahari yang terjadi di Bumi.

"Ada bagian besar dalam rentang gelombang frekuensi radio (RF) yang bisa mencapai Bumi. Dan telah ditunjukkan di beberapa spesies bahwa suara RF bisa mengganggu kemampuan orientasi magnetik," terang penulis utama studi yang juga ahli biofisika konservasi, Jesse Granger, seperti dikutip dari Space, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Tiga Wilayah DKI Jakarta Ini Berpotensi Hujan Petir dan Angin Kencang

Untuk menguji hipotesis mereka, para ilmuwan menganalisis data terdamparnya paus abu-abu di pesisir barat AS saat musim migrasi dalam periode 1985-2018. Hasilnya menunjukkan bahwa paus abu-abu yang masih muda dan sehat bisa tersesat dan terdampar di pantai.

Ilustrasi paus abu-abu. (pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi paus abu-abu. (pixabay/Free-Photos)

Mereka juga melakukan silang data yang ada dengan sejarah badai Matahari yang terjadi di Bumi, lalu menemukan kecenderungan banyaknya paus abu-abu yang tersesat ketika ada frekuensi radio yang tinggi dan bintik Matahari yang menghantam Bumi.

"Paus jadi lebih sering terdampar ketika matahari melakukan hal-hal gila," tutup Granger.

Sebagai informasi, badai Matahari adalah gangguan sementara pada lapisan magnetosfer atau lapisan medan magnet Bumi. Gangguan ini diakibatkan oleh interaksi antara angin Matahari dengan medan magnet Bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI