"Kami akan terbang hingga empat sampai lima sorti penerbangan. Ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi potensi curah hujan yang sangat tinggi, mengingat memasuki puncak musim hujan,” ungkap Hammam.
Untuk mendukung operasi TMC, TNI AU mengerahkan dua pesawat yaitu CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, dan C-212 Cassa Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
TMC dilaksanakan dengan menyemai garam NaCl di awan aktif dari kabin pesawat CN-295 dan C-212 Cassa yang sudah dimodifikasi dengan konsul khusus. Sekali terbang, CN-295 mampu membawa garam 2.4 ton dan C-212 berkapasitas 800 kg. Rata-rata dalam sehari, pesawat TNI AU mampu melaksanakan tiga kali sorti penerbangan, disesuaikan kondisi di lapangan.
Baca Juga: Menristek Sebut Masalah Kebencanaan Jadi Fokus Riset di Indonesia Saat Ini