Perdana, Ilmuwan Temukan Medan Magnet Raksasa di Galaksi Paus

Minggu, 12 Januari 2020 | 09:20 WIB
Perdana, Ilmuwan Temukan Medan Magnet Raksasa di Galaksi Paus
Galaksi NGC 4631 atau Galaksi Paus. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim astronom internasional berhasil mencitrakan medan magnet berskala besar untuk pertama kalinya. Medan magnet raksasa itu ditemukan di sekitar Galaksi NGC 4631 yang juga dikenal sebagai Galaksi Paus, terletak 30 juta tahun cahaya.

Medan magnet tersebut ditemukan berkat pengamatan teleskop radio Karl G. Jansky Very Large Array dari National Science Foundation.

"Ini pertama kalinya kami mendeteksi dengan jelas apa yang disebut sebagai medan magnet berskala besar dengan garis-garis medan disejajarkan dalam arah yang sama. Kami melihat pola teratur dari arah perubahan bidang yang terorganisir ini," ucap Dr Marita Krause, penulis utama penelitian ini dari Institut Max-Planck untuk Radioastronomy.

Dalam gambar galaksi yang beredar, pandangan optik galaksi ditindih dengan representasi dari arah medan magnet, memanjang di atas dan di bawah cakram galaksi. Wilayah berwarna biru menunjukkan area medan magnet yang menghadap jauh dari pengamat, sedangkan wilayah dengan warna hijau sebaliknya.

Baca Juga: Awas Mewek, Bocah SD Ini Salah Pasang Emblem Seragam Alasannya Bikin Baper

Medan magnet raksasa di Galaksi Paus. [Mpg.de]
Medan magnet raksasa di Galaksi Paus. [Mpg.de]

Dengan mempelajari medan magnet di luar piringan galaksi sangat penting untuk pemahaman manusia, tentang evolusi galaksi baik secara umum maupun dalam pengaruh pembentukan sistem tata surya.

"Untuk memahami bagaimana bintang-bintang seperti Matahari dan planet-planet seperti Bumi terbentuk, kita harus memahami bagaimana galaksi, seperti Bimasakti terbentuk dan berevolusi. Proyek ini merupakan upaya untuk mengukur medan magnet galaksi," jelas Matthew Benacquista, seorang direktur proyek di Divisi Ilmu Astronomi NSF.

Teknik yang digunakan dalam penemuan ini akan diterapkan pada galaksi lain. Dilansir dari IFL Science, penemuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Astronomi dan Astrofisika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI