"Kami akan membiarkan Queqiao bekerja selama mungkin. Ini juga dapat menyediakan komunikasi untuk penyelidikan dari negara lain jika mereka berniat untuk mengeksplorasi sisi jauh Bulan dalam masa pakai satelit," ucap Ye Pejian, seorang peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China dan pakar ruang angkasa.
Pendaratan di sisi jauh Bulan sendiri dipicu karena adanya fenomena yang disebut "penguncian gravitasi", di mana selama ini manusia hanya melihat satu "wajah" Bulan dari Bumi.
Penguncian gravitasi tersebut membuat Bulan membutuhkan waktu lama untuk berputar pada porosnya sendiri.
Kecepatan rotasi Bulan sama cepat dengan kecepatan revolusinya, sehingga Bulan selalu menampakkan sisi yang sama dalam pandangan dari Bumi.
Baca Juga: 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Oreo Siap Rilis Edisi Spesial
Hal itu yang menyebabkan adanya sisi dekat dan sisi jauh Bulan.
Sisi jauh Bulan ini juga sering disebut sebagai sisi gelap dalam artian tidak terlihat.
Sisi jauh Bulan memiliki kerak yang lebih tebal dan lebih tua serta dipenuhi dengan lebih banyak kawah-kawah kecil.
Dilansir dari Space.com, misi Chang'e-4 masih akan terus berlanjut sementara China tengah mengembangkan misi Bulan berikutnya dengan meluncurkan Chang'e-5.
Misi baru itu diperkirakan akan diluncurkan sekitar tahun 2020 dengan mengirim pendarat dan penjelajah lian ke Bulan dalam misi untuk mengembalikan sampel Bulan ke Bumi.
Baca Juga: Lensa Kamera Dokumentasikan Pendaratan di Bulan Dilelang