Pegawai Boeing: 737 Max Didesain Badut, Disupervisi Monyet

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 10 Januari 2020 | 17:11 WIB
Pegawai Boeing: 737 Max Didesain Badut, Disupervisi Monyet
Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 yang Senin (29/10/2018) mengalami insiden jatuh ke laut. [Dok. Lion Air]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Boeing pada Kamis (9/1/2020) merilis ratusan surat internal perusahaan yang memantik banyak pertanyaan serta keraguan akan pengembangan pesawat Boeing 737 Max yang sejak Maret dilarang terbang karena mengalami dua kecelakaan termasuk di Indonesia.

Dalam salah satu dokumen, misalnya, dua orang pegawai secara sinis mengomentari sistem komputer Boeing 737 Max yang menangani manajemen penerbangan pesawat.

"Pesawat ini didesai oleh badut, yang selanjutnya disupervisi oleh monyet," tulis seorang pegawai dalam pesan singkat kepada salah seorang rekannya pada April 2017.

Sementara dalam sebuah pesan dari November 2015 - yang tampaknya menunjukkan cara-cara lobi Boeing saat menghadapi regulator atau pihak berwenang Amerika Serikat - seorang pegawai menekankan perlunya pelatihan simulator dalam menghadapi peringatan kokpit tertentu.

Baca Juga: Kemenhub Terus Pantau Proses Sertifikasi B737 Max Boeing

"Kita tampaknya akan butuh dukungan dari level tertinggi ketika tiba saatnya untuk melakukan negosiasi akhir," tulis pegawai tersebut.

Boeing mengakui beberapa komunikasi internal itu memantik pertanyaan tentang interaksi perusahaan dengan Federal Aviation Administration (FAA), otoritas penerbangan sipil AS, dalam kaitannya dengan proses kualifikasi simulator.

Adapun pengungkapan surat-surat internal tersebut merupakan upaya Boeing untuk menjadi lebih transparan ke publik.

Kepala komite transportasi Kongres AS Peter DeFazio, yang ikut menginvestigasi Boeing 737 Max, mengatakan surat-surat internal Boeing itu mengungkap "gambaran sangat meresahkan, bagaimana Boeing berani lancang demi mengelabui regulator, kru pesawat, dan masyarakat penerbangan - bahkan ketika karyawan Boeing sendiri menyuarakan peringatan."

"Mereka menunjukkan upaya terkoordinasi, sejak masa awal program pengembangan 737 Max, untuk menyembunyikan informasi penting dari regulator dan publik," kaa DeFazio seperti dilansir The Guardian.

Baca Juga: Jika Belum Aman, Boeing 737 MAX 8 Tak Akan Terbang di Amerika Serikat

Sementara itu FAA, setelah membaca dokumen tersebut, mengatakan semua potensi cacat dalam surat-surat itu sudah diatasi. Tetapi "isi dan nada dari bahasa yang digunakan dalam dokumen-dokume itu sungguh mengecewakan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI