Suara.com - India sempat mencoba mengirim misi eksplorasi Bulan pada Juli 2019 dengan mengirimkan Chandrayaan-2, yang terdiri dari pengorbit Bulan, pendarat Vikram, dan penjelajah Bulan Pragyan.
Chandrayaan-2 mencapai orbit Bulan pada 20 Agustus 2019 dan memulai manuver posisi orbital untuk pendaratan pendarat Vikram. Namun, pendarat menyimpang dari lintasan dan tim kehilangan komunikasi dengan pendarat ini. Ketua Indian Space Research Organisation (ISRO), K. Sivan, saat itu menyatakan bahwa terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan perangkat lunak.
Tidak ingin menyerah, India akan mencoba lagi untuk mendarat di Bulan dengan mengirim misi Chandrayaan-3. Dilansir dari Space.com, projek diumumkan secara resmi dalam konferensi pers pada Rabu (1/1/2020). Sayangnya, ISRO belum mengumumkan target tanggal peluncuran dari Chandrayaan-3.
Misi Chandrayaan-3 diperkirakan akan menelan biaya sekitar 91,2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Biaya ini jauh lebih murah daripada Chandrayaan-2 yang menelan biaya sekitar 136,1 juta dolar AS.
Baca Juga: Hadapi Wakil Hong Kong Berdarah Indonesia, Jojo Sudah Kantongi Strategi
Berbeda dengan misi Chandrayaan-2 yang terdiri dari pengorbit, pendarat, dan penjelajah, Chandrayaan-3 tidak membutuhkan pengorbit baru dan akan menggunakan pengorbit yang dipakai pada Chandrayaan-2.
Tujuan misi ini adalah untuk memetakan dan mempelajari variasi komposisi permukaan Bulan serta lokasi dan kelimpahan air Bulan.
Selain misi Chandrayaan-3, ISRO juga membahas sejumlah topik lainnya selama konferensi pers dilakukan. Salah satunya adalah Gaganyaan, program manusia luar angkasa India. Disebut sebanyak empat astronot telah dipilih untuk penerbangan Gaganyaan pertama ke orbit Bumi.