Suara.com - NASA melaporkan sebuah asteroid berukuran raksasa yang dikatalogkan sebagai 2019 YB4 melintas dekat Bumi pada 4 Januari sekitar pukul 10.30 GMT dengan laju kecepatan hampir 14 ribu mil per jam.
Memiliki diameter sekitar 86 kaki atau sekitar 26,2 meter, ukuran asteroid tersebut cukup besar untuk menciptakan ledakan yang kuat dan keras di langit jika menghantam Bumi.
Digolongkan sebagai near-Earth object (NEO) atau objek dekat-Bumi oleh NASA, 2019 YB4 termasuk dalam kelas asteroid yang dikenal sebagai Apollo.
Asteroid ini mengikuti orbit yang sangat luas di dalam tata surya. Selain Bumi, banyak asteroid Apollo mengorbit di sekitar planet lain, seperti Merkurius dan Venus.
Baca Juga: Facebook Akui Bantu Menangkan Donald Trump di Pemilu AS
Dilansir dari The Sun, beruntung asteroid itu hanya terbang melintas dekat Bumi. Jika batu berukuran raksasa itu menabrak, diperkirakan kekuatannya setara dengan 30 bom nuklir saat menghantam atmosfer Bumi.
Sebagian besar energi ledakan asteroid ini akan diserap oleh atmosfer. Tetapi tergantung pada ketinggian semburan udara, sisa-sisa ledakan tersebut kemungkinan akan jatuh dari langit.
Menurut NASA, asteroid 2019 YB4 melintas dalam jarak 780 ribu mil dari Bumi. Jarak tersebut sekitar tiga kali jarak Bumi ke Bulan.
Sebelumnya, pada 2013 silam asteroid berukuran serupa pernah meledak di Chelyabinsk, Rusia, dan melukai sekitar 1.500 orang. Para astronom saat ini melacak hampir 2 ribu asteroid, komet, dan benda lain yang mengancam Bumi dan yang baru ditemukan setiap hari.
Setelah melintas pada 4 Januari, asteroid 2019 YB4 diperkirakan tidak akan melintas di sekitar Bumi hingga 2 Januari 2021.