Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah selatan Simeulue, Aceh termasuk dalam segmen Megathrust Nias-Simeulue, yang merupakan segmen aktif yang memiliki magnitudo tertarget 8,7.
"Artinya potensi untuk terjadi gempa kuat memang sangat besar di wilayah ini," kata Kepala bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Ia menjelaskan dari catatan BMKG gempa kuat yang bersumber dari zona megathrust segmen ini sudah terjadi beberapa kali, yaitu gempa Simeulue 4 Januari 1907 bermagnitudo 7,6 yang memicu tsunami dan menelan korban jiwa lebih 400 orang meninggal dunia.
Gempa Simeulue pada 2 November 2002 dengan magnitudo 7,2 mengakibatkan puluhan orang luka-luka. Sementara gempa pada 20 Februari 2008 dengan magnitudo 7,3 menimbulkan kerusakan dan menelan korban jiwa empat orang meninggal dunia.
Baca Juga: BMKG Catat 4 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Magnitudo 6,1 di Simeulue Aceh
Daryono menjelaskan episenter gempa bumi Simeulue bermagnitudo 6,1 yang terjadi pada Selasa (7/1/2020) berada di lokasi yang hampir sama dengan gempa bumi magnitudo 7,6 pada 1907 yang memicu tsunami besar saat itu.
Ia mengemukakan bahwa tsunami pada 1907 melahirkan istilah lokal "smong" (tsunami) yang menjadi kearifan lokal setempat yang menyelamatkan masyarakat Simeulue dari tsunami 2004.
"Konsep evakuasi mandiri dari smong ini terbukti sangat efektif untuk menyelamatkan diri dari bahaya tsunami," katanya.
Hasil monitoring aktivitas gempa bumi yang dilakukan BMKG selama 2019, kata dia, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas gempa bumi di zona Nias-Simeulue, hingga terjadinya gempa kuat magnitudo 6,1 pada Selasa (7/1/2020).
Hingga Rabu (8/1/2020) pukul 09.00 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 15 kali di Pulau Simeulue. Adapun magnitudo gempa susulan yang terbesar mencapai 4,2 dan yang terkecil 2,6.
Baca Juga: Diguncang Gempa Magnitudo 6,1, Pulau Simeulue Pernah Disapu Tsunami
Peta guncangan BMKG yang dipublikasikan beberapa saat setelah terjadi gempa bumi Simeulue mampu mengestimasi tingkat goncangannya. Untuk wilayah Simeulue bagian selatan berpotensi mencapai skala intensitas V-VI MMI, sehingga diperkirakan dapat terjadi kerusakan.