Rawan, Belasan Alat Sensor Gempa Terpasang di Maluku

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 08 Januari 2020 | 07:31 WIB
Rawan, Belasan Alat Sensor Gempa Terpasang di Maluku
Petugas memeriksa data rekam seismograf pemantau aktifitas letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten. [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 17 unit alat sensor pendeteksi gempa bumi (Seismograf), untuk mengamati gempa bumi telah terpasang di Provinsi Maluku, kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Sunardi.

"Sebelumnya alat sensor kita baru ada sembilan unit dan pada akhir tahun 2019 ditambah delapan sensor sehingga total 17 unit sudah terpasang dan semua siap pakai," katanya di Ambon, Selasa, dilansir dari laman Antara.

Ia mengatakan, Maluku merupakan daerah rawan gempa sehingga alat sensor gempa membantu mendeteksi gempa bumi.

Penambahan alat pendeteksi gempa akan memudahkan pihaknya untuk secara capat mendapatkan data saat terjadi gempa untuk dapat diinformasikan ke masyarakat.

Baca Juga: Di Umur Berapa Anda Tahu Turnamen Dragon Ball Ada di Bali? Ini Buktinya

"Jika sebelumnya untuk mendapatkan data akurat gempa membutuhkan waktu kurang lebih lima menit, jika seluruh alat telah dipasang maka target kita dibawah tiga menit," ujarnya.

Delapan alat sensor tambahan ini dipasang di Namrole kabupaten Buru Selatan, kota Ambon, Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kepulauan Aru masing-masing satu unit.

Sedangkan di kabupaten Maluku Tengah dipasang dua unit alat sensor.

Sunardi menjelaskan, alat seismograf ini berfungsi untuk mendeteksi aktifitas gerakan tanah dan alat ini dipasang di darat.

Pemasangan alat ini, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, yang dipasang di sejumlah lokasi seperti kantor camat, BPBD dan intansi teknis lainnya.

Baca Juga: Pemindahan Maskapai dari Adisutjipto ke YIA Terkendala Teknologi Navigasi

Sejumlah bangunan rusak akibat gempa di dusun Wainuru, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (29/9). [ANTARA FOTO/Ella de Fretes]
Sejumlah bangunan rusak akibat gempa di dusun Wainuru, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (29/9). [ANTARA FOTO/Ella de Fretes]

"Kita bersyukur pemda merespon dengan baik upaya pemasangan alat ini di kantor instansi pemerintahan, karena kita terbatas anggaran untuk pembelian tanah," tandasnya.

Ia menambahkan, pemasangan alat ini juga sesuai dengan jaringan yang akan menentukan episenter gempa, sehingga data lebih akurat.

"Dari 11 kabupaten kota di Maluku hanya kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang belum terpasang alat sensor, kita belum survei lokasi untuk merapatkan jaringan, kita berupaya agar seluruh kabupaten terpasang alat tersebut," kata Sunardi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI