Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pihaknya akan meneliti medan magnet yang bisa menarik kendaraan bermotor dalam kondisi mesin mati di sekitar kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.
"Itu (medan magnet), perlu ada penelitian dengan menggunakan peralatan," ucap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro di Banda Aceh, Senin (6/1/2019).
Ia mengatakan, dalam waktu yang tidak lama lagi tepatnya di Januari tahun ini, pihaknya akan menerima kunjungan BMKG Jakarta untuk melakukan perawatan peralatan ke Kantor BMKG Kelas III Stasiun Geofisika di Mata Ie.
Jika memungkinkan, dia berjanji, maka BMKG akan membawa peralatan untuk melakukan survei kemagnetan ke lokasi di beberapa titik dengan berkoordinasi sebelumnya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar.
Baca Juga: Masukkan 53 Bola Magnet ke Penis, Remaja 14 Tahun Hampir Meninggal Dunia
Ia mengaku, pihaknya baru mengunjungi lokasi kawasan medan magnet yang berada di Jalan Bukit Radar, Blang Bintang, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, dan kini terlanjur viral melalui media sosial.
Seperti diketahui, BMKG memiliki bidang yang bertugas mengamati magnet bumi, yakni di Kedeputian Geofisika dengan sub bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu.
"Saya sendiri, memang baru melihat. Dalam artian, saat kita melihat kasat mata. Maka itu, harus dilakukan kajian atau penelitian menggunakan alat. Nah, kalau di BMKG itu punya alat namanya proton," terangnya.
Namun dari yang berkembang khususnya di provinsi paling barat Indonesia ini, pihaknya akan membawa dalam rapat internal yang hasilnya bakal diteruskan ke BMKG pusat.
"Kita juga sudah koordinasi dengan teman-teman di bidangnya malam tadi, bahwa kita memang tidak serta merta dapat nyatakan seperti itu (medan magnet). BMKG setiap tahun mengadakan survei epoh atau terkait adanya medan magnet, apakah terjadi perubahan atau tidak," katanya.
Baca Juga: Medan Magnet di Kutub Utara Berubah, Ini yang Terjadi
"Yang jelas fenomena medan magnet di Aceh Besar ini akan menjadi referensi kita untuk melakukan penelitian," tegas Djati. [Antara]