Suara.com - Kane Tanaka mempertahankan rekor sebagai manusia tertua di dunia ketika ia merayakan ulang tahun ke-117 di sebuah panti jompo di Fukuoka, Jepang bagian selatan pada Minggu (5/1/2020).
Tanaka, dalam sebuah tayangan yang disiarkan televisi lokal, terlihat merayakan ulang tahunnya dalam sebuah pesta bersama para staf serta sahabat di panti jompo tersebut. Perayaan itu diwarnai dengan pemotongan kue ulang tahun.
"Enak. Saya mau lagi," kata Tanaka usai mencicipi sepotong kue dalam pesta itu.
Tanaka pada 9 Maret 2019 lalu dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia pada usia 116 tahun 66 hari, demikian dicatat Guiness World Records seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Arkeolog Teliti Jejak Hunian Manusia Tertua di Maluku
Rekor Tanaka sendiri sangat simbolis bagi Jepang, negara dengan jumlah manusia usia lanjut (manula) terbesar di dunia. Per September 2019, penduduk berusia di atas 65 tahun di Jepang berjumlah 35,88 juta jiwa atau sekitar 28,4 persen dari total populasi.
Penduduk Jepang yang berusia di atas 90 tahun berjumlah 2,31 juta jiwa dan 71.000 di antaranya berusia di atas 100 tahun. Diperkirakan penduduk manula di Jepang akan naik menjadi 30 persen di 2025 dan naik menjadi 35,3 persen di 2040.
Sebaliknya angka kelahiran di Jepang terus turun. Tahun lalu bayi yang lahir di Jepang hanya berjumlah 864.000 - untuk pertama kalinya turun di bawah 900.000 sejak Jepang mulai mencatat angka kelahiran di negerinya pada 1899.
Kane Tanaka lahir dalam kondisi prematur pada 2 Januari 1903. Ia menikah dengan Hideo Tanaka pada 1922 dan keduanya memiliki empat orang anak, plus satu orang anak adopsi.
Baca Juga: Nabi Tajima, Manusia Tertua Sedunia Wafat pada Usia 117 Tahun