Kembangkan AI dan IoT, Xiaomi Investasi Hampir Rp 100 Triliun

Jum'at, 03 Januari 2020 | 09:39 WIB
Kembangkan AI dan IoT, Xiaomi Investasi Hampir Rp 100 Triliun
Ilustrasi Xiaomi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xiaomi meyakini bahwa Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) akan menjadi dua kunci untuk menguasai teknologi di masa depan.

Oleh karena itu, perusahaan asal China itu tidak ragu untuk menginvestasikan dana melimpah guna mengembangkan dua teknologi tersebut. Dikabarkan, Xiaomi mengucurkan dana sebesar 50 miliar Yuan atau sekitar Rp 99,6 triliun.

Selain AI dan IoT, Xiaomi juga bakal fokus untuk menyiapkan perangkat 5G yang berpotensi terus berkembang ke depannya. Investasi yang nyaris menembus Rp 100 triliun itu diproyeksikan akan habis dalam jangka waktu lima tahun.

Rencana ini sendiri disampaikan oleh Chief Executive Xiaomi Lei Jun dalam akun media sosial miliknya. Hanya saja, ia tidak merinci pembagian investasi itu ke masing-masing sektor.

Baca Juga: AI dan Machine Learning Jadi Ancaman Siber Terbesar 2020

"Kita perlu meningkatkan kemampuan yang kita miliki dalam AI dan IoT agar dapat menjadi pemenang dengan mutlak dalam era kecerdasan buatan seperti sekarang ini," terang Lei Jun seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/1/2020).

Nilai investasi tersebut, sambung Lei Jun, meningkat drastis bila dibandingkan dengan rencana awal perusahaan yang 'hanya' berinvestasi sebesar 10 miliar Yuan untuk lima tahun masa kerja.

Imbas dari pengembangan teknologi tersebut sebenarnya sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Xiaomi memang terkenal sebagai merek ponsel yang 'merusak harga' karena menghadirkan smartphone terjangkau kepada konsumen.

Tak hanya ponsel pintar, perangkat smart TV dan barang elektronik lainnya juga turut digarap oleh vendor satu ini untuk menciptakan ekosistem IoT yang bisa dijangkau semua lapisan masyarakat.

Meski begitu, Xiaomi menghadapi persaingan pasar yang ketat di kompetisi domestik, karena berhadapan dengan Huawei yang menguasai pangsa pasar ponsel sebesar 42% di China per Q3 2019.

Baca Juga: Ini Cara Kerja AI Deteksi Kehidupan Planet Asing dan Asteroid Terdekat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI