Suara.com - The Wall Street Journal mengklaim bahwa dukungan dari China sangat membantu kenaikan Huawei di pasar global, menurut sebuah laporan yang dirilis pada 25 Desember. Klaim tersebut dibantah Huawei dan menyebut bahwa perusahaannya tidak menerima perlakuan khusus, serta berada di bawah aturan yang sama dengan perusahaan teknologi lainnya.
Laporan menyebut, Huawei telah menerima bantuan berupa dana sebesar 75 miliar dolar AS selama dua dekade terakhir. Tapi Huawei menyangkal laporan tersebut dengan mengunggah surat pernyataan melalui akun Twitter resmi @Huawei pada 26 Desember.
"Sekali lagi, @WSJ telah menerbitkan ketidakbenaran tentang #Huawei berdasarkan informasi palsu. Kali ini, tuduhan liar tentang keuangan Huawei mengabaikan investasi berdedikasi kami dalam R&D selama 30 tahun yang telah mendorong inovasi dan industri teknologi secara keseluruhan," cuit @Huawei dalam sebuah utas.
Lebih lanjut, Huawei mengatakan bahwa pihaknya sama seperti perusahaan teknologi lain yang beroperasi di China, termasuk yang dari luar negeri, Huawei menerima beberapa dukungan kebijakan dari pemerintah China tetapi tidak pernah menerima perawatan tambahan atau perlakuan khusus.
Baca Juga: Anaka, Si Gorila dengan Kelainan Pigmen Punya Jari Mirip Manusia
Menurut WSJ, bantuan keuangan yang Huawei dapatkan dari pemerintah China sebesar 46 miliar dolar AS datang dari pemberi pinjaman negara sebagai jalur kredit, pinjaman, dan bantuan lainnya. Selain itu, juga dilaporkan 25 miliar dolar AS dalam keringanan pajak dari 2008 hingga 2018 karena program pemerintah untuk industri teknologi.
Dalam utas tersebut, Huawei menjelaskan bahwa keberhasilan yang didapatnya berasal dari investasi selama 30 tahun di bagian R&D dan dedikasi dari 190 ribu karyawan.
"Hubungan Huawei dengan pemerintah China tidak berbeda dengan perusahaan swasta lainnya yang beroperasi di China. Kami belum pernah menerima perlakuan khusus. Selama 10 tahun terakhir, 90 persen dari modal kerja kami berasal dari operasi bisnis kami. Setiap perusahaan teknologi di China berhak atas subsidi, selama mereka memenuhi persyaratan," jelas @Huawei.
Dilansir dari lansiran Android Central, Huawei mengatakan bahwa laporan tersebut telah merusak reputasi perusahaan dan mungkin akan mengambil tindakan hukum.
"Selama dekade terakhir, #Huawei telah menerima subsidi pemerintah sebesar kurang dari 0,3 persen dari total pendapatan tahunan kami. Angka itu hanya 0,2 persen untuk tahun 2018. #WSJ telah menerbitkan sejumlah artikel yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab tentang #Huawei. Artikel-artikel ini telah merusak reputasi Huawei. Huawei berhak untuk mengambil tindakan hukum untuk melindungi reputasi kami," tambah @Huawei.
Baca Juga: Kisah Suami Istri Neduh dari Hujan Ini Bikin Ngakak