Suara.com - Satu hari selepas Natal, Indonesia mendapat 'kado' istimewa berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC). Meski begitu, Jakarta tidak bisa sepenuhnya melihat fenomena langka tersebut.
Sri Wahyu Cahya Ningsih, Staf Sub Divisi Program Pendidikan PPIPTEK, mengatakan bahwa untuk wilayah Indonesia, Gerhana Matahari Cincin hanya bisa terlihat di sebagian besar wilayah yang berada di jalur khatulistiwa, seperti Kabupaten Siak, Riau.
"Jakarta hanya sebagian (dilewati Gerhana Matahari Cincin). Jadi, lingkaran cincin yang terlihat hanya 72 persen saja. Kebanyakan yang full bisa lihat ada di garis khatulistiwa," ujar Sri di kawasan TMII, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019).
Sri juga mengingatkan, pandangan mata terhadap Gerhana Matahari Cincin dipengaruhi oleh cuaca.
Baca Juga: Duh! Mengisi Baterai Ponsel Ternyata Berbahaya
"Ini kalau ada waktu-waktu yang nggak kelihatan, itu karena tertutup oleh awan. Jadi kalau cuaca berawan, kita enggak bakal bisa lihat (Gerhana Matahari Cincin), baik menggunakan kacamata matahari maupun teleskop," imbuh Sri.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa waktu puncak Gerhana Matahari Cincin yang melewati wilayah Indonesia akan terjadi pada siang nanti. "Puncaknya nanti, pukul 12.36 WIB."
Sedangkan untuk melihat perbedaan Gerhana Matahari Cincin dengan gerhana matahari lainnya, Sri menjelaskan bahwa secara awam, bisa dilihat dari polanya.
"Sederhananya, Gerhana Matahari Cincin punya semacam pola cincin berwarna kuning di pinggirannya, tidak tertutup sepenuhnya seperti Gerhana Matahari Total," tandasnya.
Baca Juga: Wadidaw! Gerhana Matahari Cincin 26 Desember Ternyata Paling Berbahaya