Suara.com - Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Aceh, Dr Suhrawardi Ilyas M.Sc mengatakan, Gerhana Matahari Cincin 26 Desember ini merupakan fenomen perdana melintasi langit Provinsi Aceh, yang akan terlihat di Kabupaten Simeulue dan Aceh Singkil.
"Jadi ini perdana gerhana matahari cincin melintasi langit Aceh," ujarnya di Simeulue, sebagaimana dilansir laman Antara.
Dia menyebutkan, di Indonesia pernah terjadi Gerhana Matahari Cincin pada 1988 yaitu di Bengkulu. Fenomena alam itu melintasi langit Bengkulu pada pagi hari, namun kondisi di Aceh masih gelap, belum terbit matahari.
"Gerhana matahari cincin momen yang sangat penting secara sains untuk orang Aceh, ini pertama melintas dalam kurun waktu 150 tahun," tambahnya.
Baca Juga: 5 Prediksi Kamera Smartphone di Tahun 2020
Akademisi jurusan Fisika Universitas Syiah Kuala ini juga menyebutkan di Aceh pernah terjadi Gerhana Matahari Total pada zaman penjajahan Belanda, 1929. Dan itu menjadi Gerhana Matahari Total yang terakhir terjadi di provinsi paling Barat Indonesia tersebut.
"Setelah itu tidak pernah lagi, dan kita kemungkinan akan dapat Matahari Total nanti setelah tahun 2130-an, kita akan dapat Gerhana Matahari Total untuk di Aceh," lanjutnya.
Ia menjelaskan Gerhana Matahari itu saban tahun terjadi, namun lokasinya saja berbeda-beda. Gerhana Matahari Total tahun lalu, terjadi di Amerika Serikat dan tahun depannya akan terjadi lagi di daerah lain.
"Jadi tahun depan akan terjadi lagi. Untuk di Indonesia yang betul-betul Gerhana Matahari Total juga pernah terjadi pada 1986," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan fenomena alam itu sangat penting itu disaksikan dan berguna dari berbagai sisi pengetahuan. Dari sisi sains Gerhana Matanari ini untuk kalibrasi waktu, kalibrasi jarak Matahari dan Bumi serta kalibrasi ukuran dan posisi benda-benda langit.
Baca Juga: Kapan dan di Mana Gerhana Matahari Cincin 26 Desember Bisa Diamati?
"Astronomi Islam. Karena ilmu dalam Islam yang pertama sekali adalah ilmu astronomi. Jadi dalam hal ini fenomena itu untuk kita memperkuat kembali penguasaan astronomi di kalangan kita," ujarnya.