Suara.com - Matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Hal itu terjadi karena orbit Bumi saat mengitari Matahari. Jika dilihat dari ruang angkasa dan melihat Kutub Utara, Bumi akan tampak berputar berlawanan arah jarum jam. Putaran itulah yang membuat Matahari muncul pertama kali di ufuk timur dan terbenam di barat.
Tapi peristiwa gerhana Matahari membuatnya terbalik. Jika diperhatikan, gerhana Matahari selalu terjadi pada titik yang paling barat dalam jalur gerhana lalu bergerak ke arah timur.
Pergerakan gerhana Matahari dari barat ke timur ini pernah direkam oleh satelit DSCOVR milik NASA pada saat gerhana Matahari total yang terjadi pada 9 Maret 2016 silam. Dalam gambar Bumi yang bergerak itu terlihat bayangan gelap Bulan bergerak dari barat Indonesia menuju timur Indonesia.
Dilansir dari laman The Weather Guys, hal itu terjadi karena pergerakan roasi Bulan terhadap Bumi. Jika dilihat dari ruang angkasa, Bulan juga tampak bergerak dalam gerakan yang berlawanan arah saat mengorbit Bumi.
Baca Juga: Permudah Lanjutkan Tweet, Twitter Uji Coba Fitur Continue Threads
Gerakan ini yang menyebabkan bayangannya selama gerhana Matahari bergerak melintasi permukaan Bumi dari barat ke timur. Tak hanya itu, dalam satu periode Bulan bergerak mengelilingi Bumi, Bumi berputar sekitar hampir 30 kali.
Gerhana Matahari akan kembali terjadi pada 26 Desember mendatang dan menjadi fenomena langit penutup di tahun 2019. Gerhana Matahari kali ini adalah Gerhana Matahari Cincin, di mana Indonesia akan menjadi negara yang berkesempatan melihat peristiwa tersebut. Beberapa wilayah pun bisa melihat pergerakan Gerhana Matahari Cincin ini fase demi fasenya.