Suara.com - Sekumpulan gas berbau tengik dan mudah terbakar di luar angkasa merupakan sebagai tanda paling menjanjikan akan keberadaan alien di alam semesta, demikian kata para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), sebuah universitas terkemuka di Amerika Serikat.
Fosfina, nama gas yang mengandung fosfor, diketahui sangat beracun. Di Bumi gas itu biasanya dihasilkan oleh usus penguin, musang, dan ikan. Gas itu sendiri sangat berbahaya bagi mahluk hidup yang mengandalkan oksigen, termasuk kita manusia.
Para ilmuwan di MIT mengatakan fosfina hanya bisa dihasilkan oleh organisme anaerobik, seperti bakteri yang mampu hidup tanpa sokongan oksigen.
Itu artinya jika para astronom berhasil menemukan fosfina di atmofer planet lain, maka "tidak salah lagi, itu adalah tanda adanya kehidupan lain di luar Bumi," kata Clara Sousa-Silva, salah satu ilmuwan dari MIT seperti dikutip CNet.
Baca Juga: Bintang-bintang Hilang Secara Misterius Bisa Jadi Tanda Adanya Alien
Pernah Ditemukan di Planet Tetangga Bumi
Dan fosfina sudah pernah ditemukan di luar angkasa. Gas beracun itu ditemukan di atmosfer Yupiter dan Saturnus, dua planet gas yang bertetangga dengan Bumi.
Gas fosfina juga ditemukan oleh satelit Rosseta milik Eropa di komet 67/P. Rosseta berhasil mengunjungi komet 67/P pada 2014 dan pada 2016 berhasil mendaratkan sebuah robot ke permukaan objek langit tersebut.
Sebelumnya Sousa-Silva dan timnya telah menggelar beberapa eksperimen selama beberapa tahun terakhir untuk mencari apakah ada proses lain - selain dari organisme anaerobik - yang bisa menciptakan fosfina di alam semesta.
Mereka, misalnya, meneliti apakah gesekan antara lempeng tektonik bisa menghasilkan fosfina? Atau apakah sambaran petir terhadap material mengandung fosfor bisa memproduksi fosfina? Mereka bahkan meneliti, apakah meteor yang mengandung fosfor, jika bertabrakan, bisa memantik fosfina?
Baca Juga: Alien Paling Banyak Dicari di Pornhub selama 2019
"Kami meneliti proses-proses ini selama beberapa tahun dan menemukan bahwa hanya mahluk hidup yang bisa menghasilkan fosfina dalam jumlah yang bisa dideteksi," jelas Sousa-Silva, yang menerbitkan hasil eksperimen-eksperimen itu pada November lalu di jurnal Astrobiology.