Suara.com - Perjalanan terjal sepertinya selalu menghampiri vendor teknologi yang ingin memasarkan ponsel layar lipat buatan mereka.
Setelah Samsung Galaxy Fold yang penjualannya tertunda berkali-kali lantaran ringkihnya kualitas sambungan layarnya, kini giliran Motorola Razr yang memutuskan menunda penjualan massalnya karena sebuah alasan.
Menurut penjelasan Motorola, seperti dilansir dari laman GSM Arena, Senin (23/12/2019), pihak perusahaan terpaksa menunda pre-order Motorola Razr lantaran permintaan konsumen terhadap ponsel layar lipat ini membludak.
Akibatnya, perusahaan tidak bisa mengimbangi permintaan pasar dengan kapasitas produksi. Sehingga mereka memerlukan waktu lebih lama untuk membuat ponsel tersebut agar bisa memenuhi permintaan konsumen.
Baca Juga: Ditanya Mahasiswa, Jawaban Bercanda Dosen Ini Bikin Mikir
“Motorola telah memutuskan untuk menyesuaikan waktu pre-sale Razr dan meluncurkannya untuk lebih memenuhi permintaan konsumen. Kami bekerja untuk membuat jumlah dan jadwal yang tepat untuk memastikan bahwa lebih banyak konsumen bisa memiliki akses ke Razr pada saat peluncuran,” tulis Motorola.
Lebih jauh lagi, Motorola mengaku tidak mengira bahwa permintaan konsumen terhadap Motorola Razr bisa banyak seperti sekarang ini, melebihi ekspektasi awal perusahaan.
“Kami tidak mengantisipasi perubahan signifikan dari jadwal ketersediaan kami di awal,” pungkas Motorola.
Fenomena tingginya permintaan konsumen terhadap ponsel layar lipat ini cukup menarik, mengingat harga Motorola Razr dibanderol selangit, yaitu mulai dari 1.500 dolar AS atau sekitar Rp 21 juta.
Baca Juga: Pengumuman Absurb di Depan Toilet Ini Bikin Ngakak