Suara.com - Telkomsel menjelaskan bahwa proses penggelaran jaringan internet tol layang Cikampek alias tol layang Japek memiliki tantangan dan tingkat kesulitan yang tinggi.
VP Network Operation Quality Telkomsel Jabotabek - Jabar, Awal R. Chalik menyebut hal itu terjadi karena posisi Japek Layang yang cukup tinggi dari dataran.
"Kalau (disamakan) dengan gedung, itu setara gedung enam lantai. Itu konsekuensinya akan mendapatkan coverage dari BTS yang jauh, karena memang ada gangguan," kata Awal kepada awak media di Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (20/12/2019).
Untuk menyediakan layanan di jalur tol layang terpanjang di Indonesia itu, operator plat merah tersebut harus melakukan optimalisasi site dan juga menambahkan Base Transceiver Station (BTS).
Baca Juga: Tol Layang Cikampek Beroperasi, Telkomsel Tambah 67 BTS
Selain penambahan BTS, kapasitas data juga ditambahkan di beberapa titik tertentu. Agar sinyal bisa tersebar secara merata di sepanjang jalur Japek Layang, Telkomsel juga mengarahkan antena dari site yang sudah tersedia.
"Dengan adanya tol elevated berarti seperti gedung bertingkat aja, jadi kita tambahkan yang dulu hanya (antena) melihat ke bawah, sekarang ada yang melihat ke atas," pungkasnya.
Telkomsel mengklaim bahwa mereka mampu menghadirkan internet 4G secara merata di Tol Layang Cikampek yang memiliki panjang 36,4 km yang melintasi Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Karawang.
Di sepanjang tol baru tersebut, Telkomsel sudah membangun 171 BTS 4G, dan 99 BTS diantaranya sudah dilakukan penambahan kapasitas bandwidth.
Baca Juga: Tol Layang Cikampek Beroperasi Pagi Ini, Ini Akses Masuknya