Parah! Foxconn Gunakan Komponen Cacat dalam Perakitan iPhone

Kamis, 19 Desember 2019 | 15:10 WIB
Parah! Foxconn Gunakan Komponen Cacat dalam Perakitan iPhone
Ilustrasi iPhone. [AFP/Nicolas Asfouri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah pegawai setingkat manajer di Foxconn terlibat dalam kecurangan karena merakit iPhone dari komponen-komponen yang tidak lolos uji kualitas alias komponen cacat.

Kabar mengejutkan ini datang setelah Dailymail melaporkan, Kamis (19/12/2019), bahwa ada manajer di Foxconn yang bekerjasama dengan pebisnis asal Taiwan, mengumpulkan komponen cacat iPhone itu.

Gilanya, mereka pun menggunakan komponen cacat tersebut menjadi iPhone yang terlihat berfungsi normal.

Ironisnya, komponen yang seharusnya menjadi sampah ini justru diboyong ke pabrik Foxconn di China, untuk dirakit menjadi iPhone yang dijual ke pasaran.

Baca Juga: Permen Karet Berusia 5 Ribu Tahun Ungkap Genom Manusia Purba

Mereka mendistribusikan iPhone cacat itu selayaknya perangkat Apple yang asli. Bahkan, jumlah iPhone hasil perakitan komponen cacat terjual lebih dari 300 ribu unit di Negeri Tirai Bambu.

Skema penipuan ini disebut sudah menghasilkan pemasukan setidaknya 43 juta dolar AS atau sekitar Rp 601 miliar, dan sudah berlangsung selama tiga tahun ke belakang.

Sialnya, Apple baru mengetahui masalah ini pada Juni lalu, yang langsung memicu audit internal di tubuh Foxconn. Setelah diaudit, otak dibalik kecurangan ini bermuara dari si pengusaha asal Taiwan yang namanya dirahasiakan.

Ilustrasi pabrik Foxconn. [Foxconn]
Ilustrasi pabrik Foxconn. [Foxconn]

Dalam laporan audit tersebut, si pengusaha bekerja sama dengan sejumlah pegawai setingkat manajer di pabrik Foxconn di Zhengzhou.

Di sisi lain, Terry Gou yang merupakan mantan bos Foxconn, menolak berkomentar panjang mengenai masalah ini. Meski begitu, ia menilai bahwa masalah ini tidak mengejutkan jika melihat besarnya perusahaan tersebut.

Baca Juga: 5 Hal Ini Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ponsel Android Baru

"Hal yang tak diinginkan mungkin terjadi oleh satu atau dua pegawai, jika kita melihat besarnya perusahaan Foxconn," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI