Permen Karet Berusia 5 Ribu Tahun Ungkap Genom Manusia Purba

Kamis, 19 Desember 2019 | 14:34 WIB
Permen Karet Berusia 5 Ribu Tahun Ungkap Genom Manusia Purba
Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan berhasil mengungkapkan seluruh genom dari manusia purba, yang hidup sekitar 5.700 tahun lalu. Uniknya, penemuan ini berkat sepotong permen karet kuno yang kaya akan sumber DNA.

Genom dalam genetika dan biologi molekular modern merupakan keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme.

Permen karet itu ditemukan para ilmuwan saat menggali situs di Denmark bagian selatan.

Ilustrasi genome. [Shutterstock]
Ilustrasi genome. [Shutterstock]

Para ilmuwan menemukan sesuatu yang dibuat dengan memanaskan kulit pohon birch, yang banyak digunakan sebagai perekat dan disinfektan. Sepotong birch ini ditutupi dengan bekas gigitan manusia dan menjelaskan bahwa itu adalah permen karet yang dikunyah.

Baca Juga: 5 Hal Ini Jadi Pertimbangan Sebelum Beli Ponsel Android Baru

Prediksi menyebutkan manusia zaman dulu menggunakannya untuk menyembuhkan sakit gigi atau infeksi.

Dilansir dari laman IFL Science, tim bioarkeologi yang dipimpin oleh University of Copenhagen berhasil mengekstraksi DNA purba dari lempeng birch dan mengurutkan seluruh genom milik manusia zaman dulu yang pernah mengunyahnya.

"Ini pertama kalinya genom manusia secara lengkap telah diekstraksi, selain tulang," ucap Hannes Schroeder, seorang penulis utama penelitian ini.

Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi permen karet. (Shutterstock)

Menurut laporan, manusia yang mengunyahnya dulu diidentifikasi sebagai perempuan dan diprediksi seorang pemburu dan pengumpul dari daratan Eropa. Kemungkinan besar perempuan ini memiliki kulit dan rambut berwarna gelap serta mata biru.

Selain DNA manusia, para ilmuwan juga mendapatkan flek DNA dari bakteri dan virus yang diduga berasal dari mulut manusia purba tersebut. Salah satu bakteri yang ditemukan adalah Porphyromonas gingivalis, patogen yang terkait dengan penyakit gusi.

Baca Juga: Berpotensi Berbahaya, Asteroid Raksasa Akan Lintas Dekat Bumi Usai Natal

"Nenek moyang kita hidup di lingkungan yang berbeda dan memiliki gaya hidup serta pola makan yang berbeda. Karena itu menarik untuk mengetahui bagaimana ini tercermin dalam microbiome mereka," tambah Schroeder.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI