Suara.com - Sepanjang musim panas, langit Mars dihiasi dengan penampakan aurora yang menakjubkan. Kemunculan aurora di planet merah ini juga memberi petunjuk kepada ilmuwan.
Jenis aurora yang disebut aurora proton pertama kali diidentifikasi di Mars pada 2016 silam, berkat data dari pesawat ruang angkasa Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN).
Aurora ini terjadi pada siang hari dan menghasilkan ultraviolet sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi dengan menggunakan instrumen Imaging UltraViolet Spectrograph (IUVS) milik MAVEN.
Baru-baru ini, para ilmuwan kembali menganalisis data yang terakumulasi selama bertahun-tahun pengamatan atas aurora Mars. Para ilmuwan menemukan bahwa aurora ini rupanya tidak langka seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Uwu! Reaksi Driver Ojol Ditraktir Pemesan GoFood Ini Bikin Gemas
Dilansir dari laman Space.com, disebutkan bahwa aurora ini dapat terjadi dengan persentase 100 persen di musim panas selatan yang berada di sisi planet.
"Kemungkinan melihat proton aurora selama musim panas selatan mendekati 100 persen. Itu sangat mengejutkan bagi saya dan sebagian besar anggota tim," ucap Andréa Hughes, seorang penulis utama dan penelitian ini dari Embry-Riddle Aeronautical University di Daytona Beach, Florida.
Aurora di Bumi biasanya muncul ketika aliran partikel bermuatan dari Matahari menghantam medan magnet Bumi. Tabrakan berenergi tinggi antara partikel Matahari dan partikel gas atmosfer Bumi menciptakan fenomena aurora.
Aurora yang terjadi di Mars pun dimulai dengan angin Matahari. Tapi dalam kasus ini, proton yang bermuatan bertabrakan dengan awan hidrogen yang mengelilingi Mars.
Di sana, keduanya menarik elektron menjauh dari atom hidrogen yang menetralkan proton. Ketika atom netral memasuki atmosfer Mars yang rendah, tabrakan dengan molekul akan menghasilkan aurora proton.
Baca Juga: Wadidaw! Durian Juga Dilarang di Mars ?
Penelitian mengenai aurora di Mars pada musim panas ini telah dipublikasi secara online pada 12 Desember dalam jurnal JGR Space Physics.